SOLOPOS.COM - Warga mengantre membeli makanan di Warung Makan Bu Dwi di Kongan, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Sabtu (10/12/2022). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Warung Makan Bu Dwi di Kongan, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar jadi andalan banyak orang di tanggal tua. Pasalnya, warung ini menjual seporsi makanan dengan harga terjangkau.

Cukup denganRp5.000, pembeli sudah bisa mendapatkan nasi dan sayur sepuasnya dalam sekali ambil. Tapi, kalau makanan itu sampai tidak habis dimakan, pembeli harus membayar Rp7.000.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Warung unik milik Dwi Ningsih ini terletak di barat perempatan Kongan, tak jauh dari wisata agro Sondokoro, Tasikmadu. Di warung ini pembeli bisa memilih aneka sayur yang disajikan. Ada sayur pare, oseng tempe atau tahu, sayur daun singkong, dan sebagainya. Untuk lauknya juga ada banyak ragamnya, mulai dari tempe goreng, mendoan, telur, ayam, dan sebagainya.

Pembeli bisa mengambil makanannya sendiri atau prasmanan, baik untuk nasi-sayur atau pun lauk-pauknya. Kalau sudah selesai makan, pembeli akan membayar uang sejumlah makanan dan lauk yang dimakan.

Baca Juga: Warung Bakmi Godok di Karanganyar ini Buka Sejak Siang Hari, Seporsi Rp15.000

Khusus untuk nasi-sayur, pembeli cukup membayar Rp5.000 per porsi. berapa pun banyaknya dalam sepiring sekali ambil. Tapi, makanan yang sudah diambil itu wajib dihabiskan. Jika tidak, pembeli harus membayar lebih mahal.

“Iya, jadi kalau mau makan nasi-sayur, ambil banyak tidak apa-apa. Harganya Rp5.000 belum termasuk lauknya. Tapi kalau tidak habis, bayar nasi-sayurnya jadi Rp7.000,” ujar Dwi saat ditemui di warungnya, Sabtu (10/12/2022).

Menurutnya, denda tersebut diberlakukan sebagai edukasi kepada masyarakat, khususnya para pembeli di warungnya agar tidak menyia-nyiakan makanan. Tidak perlu menuruti hawa nafsu untuk mengambil banyak makanan, namun akhirnya tidak habis. Kalau sudah begitu, sisa makanan akan mubazir dan akhirnya dibuang.

“Intinya, supaya tidak menyia-nyiakan makan. Mau ambil banyak juga tidak apa-apa, tapi yang penting dihabiskan supaya tidak mubazir,” imbuh Dwi yang juga menjual soto sewu, soto dengan harga Rp1.000/porsi.

Baca Juga: Gurihnya Satai Mentok di Mojogedang Karanganyar, Cek Alamatnya

Meski ada denda bagi yang tidak menghabiskan makanan, namun sejak layanan ini dibuka pada September 2022, belum satu pun pembeli yang makanannya tidak habis. “Alhamdulillah semua yang makan di sini makanannya habis. Artinya, mereka makan secukupnya dan tidak ada yang menyia-nyiakan makanan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya