SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Jumlah penderita penyakit diabetes melitus (DM) pada anak-anak di Soloraya terus meningkat sejak dua tahun terakhir. Empat penderita di antaranya bahkan meregang nyawa lantaran tak terdiagnosa.

Data yang dirilis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Solo, Minggu (11/3), jumlah anak penderita penyakit gula kronis tersebut mengalami kenaikan melampaui 100% sejak dua tahun terakhir.

Kondisi tersebut salah satunya disebabkan oleh rendahnya pemahaman masyarakat akan dampak dan gejala penyakit DM ini.

“Akibatnya, anak yang terserang DM kerapkali telat penanganannya. Jumlah penderita diabetes 2008 lalu sebanyak 200 anak. Namun, 2011 ini mencapai 580 anak,” kata salah satu dokter yang menangani penyakit diabtes, dr Anang Girimulya Sp A melalui Kepala Humas RSUD Dr Moewardi Solo, Mulyati kepada Espos, Minggu (11/3).

Saat ini, RSUD Dr Moewardi Solo telah menangani sebelas pasien anak yang terserang DM. Dari jumlah tersebut, empat anak di antaranya tak lagi tertolong lantaran tak terdiagnosa. “Tujuh anak penderita DM akhirnya selamat. Empat anak di antaranya termsuk DM tipe II,” jelas Mulyati seraya menguraikan bahwa tipe II biasanya hanya menyerang orang dewasa.

Sejumlah gejala DM yang harus diwaspadai masyarakat antara lain sering merasakan kehausan dan kelaparan berlebihan. Gejala lainnya, sambungnya, biasanya penderita DM kerap buang air kecil, penglihatan kabur, luka sukar sembuh, mudah lelah, dan kaki mudah kesemutan.

“Penyakit ini menyerang siapa saja tanpa pandang usia. Kalau telat penaganannya, bisa menyebabkan kematian,” pungkas Mulyati. Aries Susanto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya