Soloraya
Senin, 1 November 2021 - 15:44 WIB

Dialog Lintas Agama Bahas Peran Pemuda Wujudkan Moderasi Beragama

Bc  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kegiatan dialog lintas agama bertema Revitalisasi Peran Pemuda dalam mewujudkan Moderasi Beragama, Sabtu (30/10/2021), di Toko Roti Ganep Solo. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Forum Masyarakat Katolik (FMKI) Surakarta bersama Gerakan Pemuda (GP) Ansor menyelenggarakan kegiatan dialog lintas agama bertema Revitalisasi Peran Pemuda dalam mewujudkan Moderasi Beragama pada Sabtu (30/10/2021) yang berlokasi di Toko Roti Ganep Solo.

Dialog lintas agama itu diadakan dalam rangka refleksi 93 tahun Sumpah Pemuda. Tujuan diselenggarakannya dialog lintas agama yang digagas oleh FMKI bersama GP Ansor antara lain sebagai ruang bertemunya agama dan aliran kepercayaan yang ada di Kota Solo, agar secara bersama timbul sebuah kesamaan visi misi dan gerakan bersama dalam rangka mewujudkan moderasi tersebut sesuai dengan tema yang diangkat.

Advertisement

Dalam dialog lintas agama ini, panitia menghadirkan satu keynote speaker yaitu H. Hidayat Maskur selaku Kepala Kementerian Agama Kota Solo. Kemudian, pembicara dalam dialog lintas agama ini yaitu M.J. Tri Prasetyo S.H, M.H., selaku Wakil Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama dan H. Helmi Sadillah, S.E selaku Ketua Yayasan Perdamaian Lintas Agama.

Baca juga: Apa Sih Perbedaan Solo dan Surakarta, Kamu Sudah Tahu Belum?

“Dialog lintas agama ini bukanlah agenda yang dibuat untuk sekadar mengisi Hari Sumpah Pemuda, melainkan sebagai pintu pembuka bagi para pemuda lintas agama dan kepercayaan yang ada di Kota Surakarta [Solo] untuk bersama pascadialog ini kembali berkumpul dan bergerak secara lebih konkret, terjun ke masyarakat,” demikian keterangan dalam rilis terkait dialog lintas agama itu, Senin (1/11/2021).

Advertisement

Akan Menjadi Agenda Rutin

Harapannya ke depan, pada akhirnya Kota Solo akan menjadi kota yang harmonis dan menjadi cerminan bagi daerah lainnya di Indonesia.

Pelaksanaan dialog lintas agama yang digagas oleh FMKI juga GP Ansor ini dihadiri oleh anggota internal dari FMKI juga GP Ansor dan tamu undangan dari kalangan tokoh agama dan kepercayaan di Kota Bengawan. Jumlah peserta pada dialog yang dilaksanakan di Toko Roti Ganep ini sejumlah 40 peserta.

Terbatasnya jumlah peserta merupakan akibat situasi dewasa ini yang sedang menghadapi pandemi Covid-19. Kedepan, besar harapan dialog semacam ini menjadi agenda rutin dan dapat mengundang lebih banyak kalangan dari agama dan kepercayaan. “Karena melalui dialog lintas agama akan muncul beragam gagasan untuk wujudkan moderasi beragama di Kota Surakarta.”

Advertisement

Baca juga: Keberagaman Menjadi Bagian Penting Visi Pembangunan Kota Solo 2021-2026

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif