Soloraya
Jumat, 8 Juli 2011 - 19:25 WIB

Dianggap halangi akses, warga ancam bongkar median jalan Boyolali-Kartasura

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Solopos.com) – Sejumlah warga di Desa Teras, Kecamatan Teras, Boyolali, mengancam membongkar median jalan Boyolali-Solo yang berada di depan Lapangan Teras. Warga menilai median jalan yang baru dibangun itu menutup akses jalan mereka sehingga harus memutar cukup jauh untuk bisa menyeberang. Padahal, di sekitar Lapangan Teras, selain pasar juga terdapat sejumlah lembaga pendidikan dan perkantoran.

Salah seorang warga Tegalan, Teras, Mursid, menuturkan akibat pelebaran jalan Boyolali-Kartasura ditambah dengan pembuatan median jalan itu, membuat warga, terutama pengguna kendaraan kesulitan untuk melintas ke sisi selatan atau Lapangan Teras. “Padahal di sekitar lapangan ada sekolah, perkantoran dan pasar. Bahkan, banyak warga kesulitan untuk melintas karena harus memutar yang sangat jauh,” ujarnya kepada Espos, Jumat (8/7/2011).

Advertisement

Mursid menjelaskan dengan adanya median jalan itu, warga di sisi selatan jalan harus memutar hingga di pertigaan Randusari, yang berjarak sekitar dua kilometer dari Lapangan Teras. Kalaupun tidak memutar, jelas Mursid, warga harus melawan arus untuk menyeberang di sebelah barat Mapolsek Teras. “Jika harus melawan arus justru sangat membahayakan warga sendiri. Padahal, di sisi timur lapangan itu, imbuhnya, median jalan dibuka dan kurang dari 300 meter di depan Mapolsek Teras juga dibuka median jalan. “Sedang dari depan lapangan Teras hingga pertigaan Randusari tidak ada sama sekali median jalan yang dibuka,” papar dia.

Dengan kondisi itu, pihak warga sebetulnya telah melayangkan surat ke kontraktor maupun Bina Marga Jateng. Namun, upaya itu tidak mendapat tanggapan dari semua pihak. “Warga merasa dirugikan. Kami akan membongkar median itu untuk mempermudah akses warga terutama di sekitar Lapangan Teras,” papar dia. Akibat penutupan itu, menurut Mursid, banyak pemasok bagi sejumlah pedagang di sekitar lapangan Teras juga enggan untuk memutar di sisi selatan.
“Kalau pedagang itu di sisi utara, terkadang tidak mau memutar karena lokasi untuk memutar sangat jauh. Itupun juga terjadi jika pedagang di sisi selatan juga enggan memutar ke sisi utara jalan,” papar dia.

Dari pantauan Espos, pembangunan median jalan itu sebagian besar sudah selesai. Dari arah barat, pembangunan itu sudah selesai. Hanya beberapa titik, median jalan dibuka untuk memutar kendaraan. Selain itu, pembukaan itu hanya di beberapa titik, di antaranya depan Makoramil Banyudono, Depot Pertamina Teras dan SPBU Nglarangan Teras, Mapolsek Teras, dan sebelah barat Mapolsek Teras serta pertigaan Randusari.

Advertisement

Terpisah, kepala engineering PT Bangun Cipta Kontraktor-PT Puri Sakti-Join Operation (JO), Haridiansyah mengatakan pihaknya hanya pelaksana pembuatan median jalan tersebut. Penentuan pembukaan titik untuk memutar itu sepenuhnya dilakukan tim.
“Pembuatan median itu kami lakukan setelah ada rekomendasi dari tim, termasuk Bina Marga Jateng, Perhubungan, Polres. Sehingga kami melaksanakan pembukaan titik itu sesuai rekomendasi,” ujarnya.

Ditambahkannya, pembukaan median jalan itu juga disesuaikan dengan keamanan jalan. Pasalnya, jalur Boyolali-Kartasura itu merupakan jalur cepat, sehingga, harus dilakukan kajian dalam menentukan titik-titik pembukaan median jalan.

fid

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif