Soloraya
Sabtu, 15 Oktober 2011 - 20:53 WIB

Dianggap sesat, warga tutup markas AKI di Klaten

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KONTRAKAN--Kondisi rumah kontrakan yang dijadikan markas Amanat Keagungan Ilahi (AKI) di Kampung Girimulyo, Kelurahan Gergunung, Klaten Utara, Klaten, tampak sepi, Sabtu (15/9/2011). (Espos/Moh Khodiq Duhri)

Klaten (Solopos.com)–Sekumpulan warga yang terdiri sejumlah organisasi massa (Ormas) Islam menutup markas Amanat Keagungan Ilahi (AKI) di Kampung Girimulyo, Kelurahan Gergunung, Klaten Utara, Klaten, Jumat (14/10/2011), malam lantaran dinilai sesat.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com menyebutkan peristiwa penutupan markas AKI itu terjadi sekitar pukul 23.00 WIB hingga Sabtu (15/10/2011) dini hari. Penutupan itu dilakukan saat kegiatan ritual keagamaan anggota AKI berlangsung di sebuah rumah kontrakan milik Widodo.

Jalannya penutupan markas AKI itu mendapat pengawalan dari sejumlah aparat dari Polres Klaten dan jajaran Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Klaten Utara. “Saat kami datang, ada 23 anggota AKI dan seorang pimpinan bernama Guntur yang sedang menjalankan ritual di rumah kontrakan itu. Selanjutnya, 23 anggota yang terdiri atas laki-laki dan perempuan itu kami lepaskan, sementara Guntur kami serahkan kepada Polres Klaten untuk diperiksa,” ujar Camat Klaten Utara, Sofan yang mengikuti proses penutupan markas AKI saat ditemui Solopos.com di sela-sela kesibukannya, Sabtu.

Lebih lanjut, Sofan menjelaskan, penutupan markas AKI tersebut bermula dari laporan masyarakat yang mengeluhkan aktivitas mereka yang berlangsung hingga larut malam. Bahkan, sesekali kegiatan mereka berlangsung hingga pukul 03.00 WIB dini hari. Menurutnya, warga sempat mendengar suara tangisan yang histeris dari rumah kontrakan itu.

Advertisement

“Selama menggelar kegiatan sampai malam itu, mereka tidak pernah meminta izin atau memberitahu ketua RT atau RW setempat,” tukas Sofan.

Sofan menjelaskan, saat ini sejumlah atribut AKI seperti gambar logo, papan nama, buku atau kitab, serta sejumlah peralatan lain sudah dibawa Polres Klaten untuk diperiksa. Dalam hal ini, pihaknya tidak ingin gegabah menyebut AKI sebagai aliran sesat. “Biar polisi dan kejaksaan mengusut apakah benar aliran ini sesat. Tetapi, aliran ini pernah dilarang di Banten dan Jawa Barat. Tetapi kami belum tahu
adakah hubungan AKI di Banten dan Jawa Barat dengan AKI di Klaten ini,” urai Sofan.

(mkd)

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : AKI Aliran Klaten Sesat
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif