SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sri Mulyani, menyerahkan bantuan saat kegiatan sambang warga di Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan, Selasa (13/6/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Pemkab Klaten kembali menggulirkan program Sambang Warga yang sempat vakum selama dua tahun akibat pandemi Covid-19. Rencananya, sambang warga tahun ini menyasar 26 desa yang tersebar di 26 kecamatan.

Sambang warga perdana setelah pandemi digelar di Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan, dipusatkan di lapangan desa setempat, Selasa (13/6/2023). Kegiatan itu dihadiri Bupati Klaten Sri Mulyani dan sejumlah pejabat Pemkab serta Forkopimcam Prambanan, tokoh agama, kepala desa di wilayah Prambanan, dan tokoh masyarakat lainnya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Selain serap aspirasi, pada kegiatan itu juga diisi pameran produk UMKM di wilayah kecamatan itu. Selain itu ada sejumlah pelayanan yang dibawa pada kegiatan itu seperti pelayanan administrasi kependudukan, pelayanan KB, pelayanan kesehatan, serta perpustakaan keliling.

Program Sambang Warga Pemkab Klaten tersebut diawali dengan peresmian dan peninjauan Pasar Kridomulyo, Desa Kebondalem Lor. Pasar tersebut dibangun menggunakan anggaran desa dan menampung lebih dari 90 pedagang. Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis bantuan kepada warga.

Bantuan itu meliputi bantuan dari Baznas Klaten kepada 15 muazin dan marbot masjid, jambanisasi dua unit, bantuan pendidikan kepada 10 pelajar SD, bantuan uang tunai kepada penyandang disabilitas dari Dissos P3APPKB Klaten.

Kemudian bantuan dari Bank Klaten berupa tabungan Simpel Ayah kepada 10 anak yatim, bantuan Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat (DAPM) Prambanan kepada 16 desa, serta bantuan dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) berupa bantuan pupuk.

Mulyani mengatakan kegiatan sambang warga di Kebondalem Lor merupakan kegiatan perdana yang digelar Pemkab Klaten pada 2023 setelah hampir dua tahun ditiadakan karena pandemi Covid-19. Kegiatan itu dimaksudkan sebagai upaya pemerintah mendekatkan dengan warga sekaligus menyerap aspirasi yang bisa segera ditindaklanjuti.

“Alhamdulillah antusias masyarakat sangat luar biasa. Potensi UMKM serta kesenian di wilayah Prambanan ditampilkan. Tentunya pada program ini kami ingin mendekatkan diri dengan masyarakat,” kata Mulyani.

Mulyani mengatakan keluhan yang dia terima kebanyakan terkait kerusakan jalan. Rata-rata, jalan yang mengalami kerusakan yakni jalan yang dilewati truk pengangkut uruk untuk proyek tol. Termasuk amblesnya jalan di ruas Prambanan-Manisrenggo tepatnya di dekat Polsek Prambanan.

“Kami akan menggelar rapat rutin lagi dengan pihak ketiga dalam hal ini yang melaksanakan proyek pembangunan jalan tol. Karena sebagian besar jalan di Klaten rusak karena dari adanya truk armada tol itu. Kami terus sampaikan ke pihak tol agar sesuai komitmen mereka [memperbaiki jalan yang rusak karena dilewati truk uruk tol],” jelas Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya