Soloraya
Sabtu, 4 Desember 2021 - 08:28 WIB

Dibanding Colomadu, Harga Tanah di Solo Baru Lebih Ngeri Lur!

Akhmad Ludiyanto  /  Nugroho Meidinata  /  Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Patung Pandawa di Solobaru. (Solopos-dok)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kira-kira berapa sih harga tanah di daerah modern Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah?

Baru-baru ini masyarakat dikejutkan dengan kabar harga tanah yang melambung tinggi di Colomadu, Karanganyar. Daerah ini memang menjadi salah satu pilihan favorit masyarakat untuk memiliki tempat tinggal.

Advertisement

Selain dekat dengan Kota Solo, akses dan fasilitas di daerah tersebut sudah tersedia dengan baik. Tak ayal, harga tanah di Colomadu kini paling murah Rp2 juta per meter persegi. “Harga tanah tergantung dari lokasinya. Untuk tanah di perkampungan sekitar Rp2 juta-Rp2,5 juta per meter persegi. Sedangkan untuk tanah di perumahan atau persawhan antara Rp2 juta sampai Rp3 juta per meter persegi,” terang Kepala Desa Klodran, Colomadu, Warsito, sebagaimana telah diberitakan Solopos.com sebelumnya.

Baca Juga: Mitos Larangan Menikah Anak Pertama dengan Ketiga, Ada yang Percaya?

Advertisement

Baca Juga: Mitos Larangan Menikah Anak Pertama dengan Ketiga, Ada yang Percaya?

Tetapi, harga tanah di Colomadu itu ternyata terbilang masih murah jika dibandingkan dengan daerah modern Solo Baru, Sukoharj

Berdasarkan penelusuran Solopos.com di situs jual beli properti online, Rumah.com, bisa mencapai Rp4,5 juta per meter persegi untuk tanah cluster di Solo Baru yang disebut hanya berjarak 500 meter saja dari salah satu mal terbesar di wilayah tersebut.

Advertisement

Bahkan, ada yang paling mahal mencapai Rp25 juta per meter persegi dengan lokasi yang strategis berada di Jl. Ir Soekarno, Solo Baru.

Memang harga tanah di Solo Baru terbilang mahal, mengingat daerah ini sudah tumbuh menjadi wilayah modern. Hal ini ditandai dengan berdirinya mal, rumah sakit, perhotelan, restoran, dan pusat perbelanjaan lainnya.

Baca Juga:  Sejarah Makamhaji Sukoharjo, Cinta Sejati Guru Ngaji dengan Putri Raja

Advertisement

Berdasarkan asal-usulnya, Solo Baru dibangun bertujuan untuk area permukiman yang dikembangkan oleh perusahaan properti PT Pondok Solo Permai (PSP) pada 1990-an.

Pada awalnya, PSP ingin mendirikan area permukiman seluas 200 ha di daerah Madegondo, Sukoharjo. Kemudian, terus berkembang dan mulai dilirik oleh investor untuk membuka usaha di Solo Baru. Hingga sekarang, Solo Baru dikenal sebagai wilayah modern yang menjadi salah satu hiburan masyarakat Solo dan sekitarnya untuk melepas penat.

Baca Juga: Viral Makan di Angkringan Habis Rp106.000, Netizen Bandingin Sama Solo!

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif