SOLOPOS.COM - Penjaga Embung Sambeng, Budi, berjalan di tepi embung di wilayah Kelurahan Sambeng, Juwangi, Boyolali, Selasa (21/2/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Embung Sambeng yang terletak di Dukuh Kedungdawung, Kelurahan Sambeng, Kecamatan Juwangi, Boyolali, menjadi tempat bagi konservasi dan resapan air baku. Berkat embung itu lah, sebagian wilayah Sambeng terutama di sisi timur terbebas dari krisis air saat musim kemarau.

Embung Sambeng dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo pada 2013. Penjaga Embung Sambeng, Budi, mengungkapkan walaupun dibangun pada 2013, embung tersebut baru diresmikan pada 2014.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ia mengungkapkan selain untuk konservasi air, sehari-harinya Embung Sambeng digunakan warga Sambeng dan daerah lain di Kecamatan Juwangi untuk memancing. Tak ada tarif yang dipatok untuk memancing, semuanya gratis.

Budi mengungkapkan jam-jam ramai memancing tak tentu, akan tetapi yang biasanya ia lihat pada pagi pukul 08.00 WIB. “Selain untuk memancing, embung ini juga digunakan untuk konservasi pemanfaatan sumber daya air, dan resapan air baku,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com di Embung Sambeng, Selasa (21/2/2023).

Budi mengungkapkan sebelum ada embung di Sambeng, Juwangi, Boyolali, tersebut, warga sekitar harus mengebor hampir 90 meter untuk membuat sumur. Itu pun belum tentu keluar air. “Kalau sekarang 15 meter saja sudah ada air karena embung ini jadi resapan,” ujarnya.

Ia menjelaskan ada beberapa sumur di sekitar embung yang sengaja dibangun untuk kebutuhan air warga. Sumur-sumur tersebut juga hanya berkedalaman 10 meter hingga 15 meter.

Sementara itu, Lurah Sambeng, Antonius Pramusinto, mengatakan Embung Sambeng memiliki panjang 120, lebar 80 meter, dan kedalaman empat meter. Anton mengatakan Embung Sambeng dibangun pada 4-31 September 2013.

embung sambeng boyolali
Salah satu perangkat Kelurahan Sambeng, Bambang, menunjukkan Embung Sambeng di Dukuh Kedungdawung, Sambeng, Juwangi, Boyolali, Selasa (21/2/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Boyolali, Embung Sambeng dibangun oleh BBWS Bengawan Solo dengan kontrak Rp1.570.660.000 pada 2013. Fungsinya untuk air baku dan konservasi.

9 Embung

Selain Embung Sambeng, BBWS Bengawan Solo juga membangun sembilan embung lainnya di Boyolali dengan beberapa fungsi seperti irigasi, air baku, dan konservasi. Sembilan embung lainnya ada Embung Bendosari di Sawit yang dibangun pada 2013.

Lalu, ada Embung Trosobo di Sambi (2013), Embung Semawung di Andong (2013), Embung Doplang di Teras (2013). Pada 2014, BBWS Bengawan Solo membangun Embung Sidorejo di Sukabumi, Cepogo, Boyolali.

Selanjutnya pada 2015 ada satu embung dibangun di Musuk. Pada 2016, dibangun lagi satu embung di Musuk. Ada juga Embung Glintang di Sambi yang dibangun pada 2016 dan Embung Giriroto di Ngemplak pada 2018.

Anton mengakui Embung Sambeng di Kedungdawung, Sambeng, Juwangi, Boyolali, memang sangat berguna untuk warga di Sambeng sisi timur karena tidak lagi mengalami kesulitan air ketika kemarau panjang. Akan tetapi, wilayah Sambeng sisi barat masih kesulitan air ketika kemarau panjang hingga membutuhkan bantuan air dari BPBD dan PMI Boyolali.

Wilayah Sambeng barat antara lain ada Sambeng, Joho, Kendal, dan Mondokan. Anton mengatakan di Sambeng barat sebenarnya juga ada sumur warga akan tetapi di saat musim kemarau panjang warga kesulitan mendapatkan air hingga harus membuat sumur di Sungai Sambeng-Ngawen untuk mendapatkan air.

“Sambeng barat dan timur itu jaraknya sekitar tiga kilometer, itu pun lewat hutan jati. Jadi semisal BPBD membawa bantuan air begitu mengirimnya lewat luar, lewat Desa Cerme,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya