SOLOPOS.COM - Bus rombongan peziarah asal Jawa Timur terguling ke sawah di Desa Kadibolo, Kecamatan Wedi, saat hendak menuju makam Sunan Pandanaran, Bayat, Klaten, Kamis (25/1/2023) siang. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Seluruh penumpang bus yang terguling ke sawah di tepi jalan raya Terminal Ir Soekarno-Bayat, Desa Kadibolo, Kecamatan Wedi, Klaten, Kamis (26/1/2023) siang, yang berjumlah 60 orang selamat.

Warga sekitar membantu mereka keluar dari bus menggunakan tangga lewat pintu darurat. Sementara itu, proses evakuasi bus yang terperosok ke parit di tepi sawah dilakukan dengan mengerahkan dua unit mobil derek.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Untuk melancarkan proses evakuasi, arus lalu lintas di sekitar lokasi dialihkan sementara melalui jalan perkampungan. Bus yang terperosok ke parit di tepi sawah itu dalam perjalanan ziarah menuju makam Sunan Pandanaran di Bayat, Klaten.

Sopir berusaha menghindari truk yang melaju menyalip kendaraan lain dari arah berlawanan. Jumlah penumpang bus yang terguling di Wedi, Klaten, itu ada 60 orang. Mereka rombongan dari Jombang, Jawa Timur.

Seluruh penumpang dipastikan selamat dan tak mengalami luka-luka. Sesaat setelah kecelakaan, penumpang bus keluar melalui pintu darurat. Para penumpang keluar bus dibantu warga sekitar menggunakan tangga.

“Tangga milik warga. Penumpang turun melalui dua pintu itu [pintu sopir dan pintu darurat],” kata salah satu warga, Nanik, saat ditemui Solopos.com di lokasi kejadian.

Berdasarkan pantauan, bus dalam kondisi miring dan tertahan pohon pisang di tepi sawah. Roda dan bodi sisi kiri bus yang terguling itu masuk ke parit di tepi jalan yang berbatasan dengan sawah di Wedi, Klaten.

Ziarah ke Makam Sunan Pandanaran

Petugas dari mobil derek masih berupaya mengevakuasi bus yang terperosok tersebut. Kondisi bus terperosok ke parit yang berbatasan dengan sawah. Sebagian badan bus itu terperosok ke sawah.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Bus melaju dari arah Terminal Ir Soekarno menuju ke arah makam Sunan Pandanaran di Bayat. Bus terperosok ke sawah diduga lantaran sopir menghindari truk pengangkut material tanah yang melaju dari arah berlawanan.

“Saat itu ada dua kendaraan truk yang melaju dari arah berlawanan. Yang truk di belakang itu mau mendahului,” kata sopir bus, Yusuf, 46, warga Mojokerto, Jawa Timur, saat ditemui Solopos.com di lokasi kejadian.

“Karena jaraknya sudah dekat dan mau terjadi tabrakan, saya banting setir ke kiri dan masuk [terperosok ke sawah],” lanjut Yusuf. Yusuf menjelaskan ada 60 orang penumpang di bus yang ia kemudikan.

Seluruh penumpang dipastikan selamat dan tak mengalami luka-luka akibat bus terguling di Wedi, Klaten, tersebut. Penumpang kemudian dijemput oleh bus lainnya untuk diantar menuju ke makam Sunan Pandanaran.

Bus tersebut mengangkut rombongan peziarah dari Jombang, Jawa Timur. Bus sudah melakukan perjalanan selama empat hari menuju ke beberapa daerah seperti Jakarta, Pekalongan, hingga Jatinom sebelum menuju ke lokasi terakhir di makam Sunan Pandanaran.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya