Soloraya
Selasa, 12 Maret 2013 - 10:00 WIB

Dibawah Los Pasar Darurat, Pedagang Ir Soekarno Peroleh Kejelasan Nasib...

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seratusan pedagang Pasar Ir Soekarno, Sukoharjo menggelar sarasehan di pasar darurat, Senin (11/3/2013). (Trianto Hery Suryono/JIBI/SOLOPOS)


Seratusan pedagang Pasar Ir Soekarno, Sukoharjo menggelar sarasehan di pasar darurat, Senin (11/3/2013). (Trianto Hery Suryono/JIBI/SOLOPOS)

Mendung yang menutup lokasi pasar darurat para pedagang Pasar Ir Soekarno perlahan mulai bergeser seiring tiupan angin, siang itu.  Seratusan pedagang di lokasi itu telah berkumpul dan duduk lesehan di tikar maupun karpet yang telah digelar. Di pojok, dekat pagar mereka, Senin (11/3/2013) sekitar pukul 13.05 WIB setia menanti kedatangan anggota DPRD Sukoharjo dan pejabat dinas perindustrian dan perdagangan (disperindag).

Advertisement

Mereka memilih lokasi los yang selama ini dibiarkan kosong. Pemilik tak menempati los tersebut karena sepi. Kepala
Disperindag, Sriyono, Wakil Ketua DPRD Sukoharjo, Ardi Parastyo dan anggota Komisi II DPRD Sukoharjo hadir pada pertemuan itu. Wakil wakyat itu pun duduk lesehan seperti pedagang.

Saat wakil rakyat melintas di selasar pasar darurat, pedagang pun menyeletuk,”Akan ada kejelasan kapan pasar jadi.”

Suara itu terdengar dari los sayur-mayur. Pedagang yang lain menimpali dengan perkataan,”Apa nama pasar diubah
saja ya. Kabotan menyandang Pasar Ir Soekarno.”

Advertisement

Sumbarwoko, selaku moderator menyatakan, optimistis pembangunan Pasar Sukoharjo jadi. “Tidak hanya selesai namun jadi,” ujarnya.

Suara Sumbarwoko menarik pedagang yang lain. Para pedagang mulai mendekat dan duduk di tempat seadanya. Ada yang di los kosong, ada yang di dingklik pedagang soto sambil wedangan ataupun duduk beralaskan tanah.

Kadisperindag, Sukoharjo, Sriyono dan Wakil Ketua DPRD Sukoharjo, Ardi Parastyo mengatakan, penyelesaian pembangunan
Pasar Ir Soekarno menunggu hasil audit BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan).

Advertisement

Pedagang di pasar itu, Marsono, Jepri maupun Tatik meminta biaya administrasi gratis karena selama menempati pasar darurat sepi pembeli. Mereka mendesak dinas mendata ulang pedagang yang menempati pasar darurat untuk diprioritaskan masuk ke Pasar Ir Soekarno.

Walau apa yang disampaikan para pejabat masih sama seperti yag ditulis di koran tetapi para pedagang merasa ayem setelah mendapat penjelasan dari Sriyono. Di antaranya adanya kepastian prioritas bagi pedagang yang setia berjualan di pasar darurat dan masa Lebaran tetap berjualan di pasar darurat.

“Data pedagang sudah ada. Setiap hari ada laporan siapa yang keluar dari pasar darurat. Saya setuju ada prioritas bagi pedagang yang setia di pasar darurat.”

Ya, dari sarasehan di los pasar itulah, para pedagang memperoleh kejelasan nasib mereka, yakni tetap berjualan di pasar darurat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif