SOLOPOS.COM - Kayu dari pohon munggur tua yang ambruk di Umbul Langse, Nepen, Teras, Boyolali, Rabu (3/5/2023), laku Rp45 juta. Foto diambil Senin (8/5/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Kayu pohon trembesi atau munggur yang roboh di Umbul Langse, Nepen, Teras, Boyolali, Rabu (3/5/2023), laku dijual seharga Rp45 juta. Pembelinya seorang pengusaha kayu asal Tulung, Klaten.

Kasi Pemerintahan Desa Nepen, Sulastono, mengungkapkan saat ini proses pembersihan pohon tumbang di umbul itu masih berlangsung. Berdasarkan pantauan Solopos.com di lokasi pada Senin (8/5/2023), potongan kayu-kayu besar dari pohon yang roboh sudah terpotong-potong di samping umbul.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sedangkan di dalam umbul masih ada ranting-ranting dan dedaunan. Beberapa anak-anak warga lokal juga sudah bermain air di tengah dedaunan dan ranting di Umbul Langse.

“Untuk pohon yang roboh itu dijual, laku Rp45 juta, itu kan aset desa. Yang beli dari Klaten,” ujar Tono saat berbincang dengan Solopos.com di kantornya, Senin.

Ia mengungkapkan sebenarnya target pembersihan pohon munggur yang ambruk di Umbul Langse, Boyolali, itu rampung sepekan setelah kejadian. Namun, ada kendala yaitu orang yang merapikan kayu sempat libur satu hari pada Minggu (7/5/2023).

Akibatnya ada kemungkinan pembersihan itu mundur dari target. Tono menjelaskan tinggi pohon yang roboh tersebut sekitar 25-30 meter dengan lingkar pohon mencapai 5-6 meter.

Sementara itu, pembeli kayu pohon trembesi yang ambruk di Umbul Langse, Boyolali, Taqin, mengungkapkan tak ada alasan khusus ia berminat membeli pohon tersebut. Ia mengungkapkan hanya ingin mencari nafkah.

“Soalnya saya memang spesialis munggur selain itu diameter kayunya juga besar,” jelasnya. Ia berencana menjual kembali kayu tersebut. Biasanya ia memasarkan kayu-kayu ke daerah Semarang, Bantul, Solo, dan daerah lain.

Ukuran Kayu Terlalu Besar

“[Targetnya] Serampungnya saja. Belum tahu selesai kapan soalnya ada kesulitan kayunya terlalu besar, terus pohon penyangga untuk menarik juga hanya satu, selain itu lokasi kurang luas,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, sebatang pohon munggur yang diyakini berusia ratusan tahun di Umbul Langse, Dusun Lebak, Desa Nepen, Teras, Boyolali, ambruk pada Rabu (3/5/2023) dini hari.

Salah satu warga yang rumahnya berada di depan umbul, Syamsudin, mengaku mendengar suara keras dari depan rumahnya saat kejadian. “Suaranya itu srorok srorok grubyuk begitu. Saya keluar, lihat pohon jatuh, itu sekitar jam [pukul] 03.00 WIB,” ujarnya saat ditemui Solopos.com di lokasi pada Rabu siang.

Syamsudin mengungkapkan biasanya pada jam tersebut sudah ada orang yang berendam di umbul untuk terapi. Namun, beruntungnya, pada Rabu dini hari itu belum ada orang yang berendam.

Namun, ia mengatakan ranting dan daun pohon munggur di Umbul Langse, Teras, Boyolali, yang roboh sempat menimpa tempat penampungan air dan warung makan di samping Umbul Langse.

Ia mengungkapkan sehari sebelumnya tidak ada hujan atau angin yang berpotensi membuat pohon tersebut roboh. Namun, ia meyakini pohon munggur tersebut roboh karena faktor usia.

“Usianya itu kurang lebih 200 tahun. Jadi sebelumnya enggak ada angin, enggak ada hujan, tiba-tiba roboh karena keropos itu, tinggal bagian luar,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya