SOLOPOS.COM - Kades Papahan, Tri Sadono (Syifa Tri Hastuti)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemerintah Desa (Pemdes) Papahan, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar, mulai mendata lahan yang kemungkinan bisa dibidik sebagai lokasi Gedung Universitas Muhammadiyah Jawa Tengah (UMJT).

UMJT direncanakan dibangun di Desa Papahan Karanganyar. Kendati begitu, rencana itu belum dikomunikasikan dengan Pemdes Papahan selaku pemangku wilayah.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Desa Papahan, Tri Sadono, mengaku belum mengetahui lokasi pembangunan UMJT dan kapan pembangunanya dimulai.

Baca Juga: Daftar PT Muhammadiyah di Jateng, Terbaru akan Ada UMJT di Karanganyar

“Kita juga belum rapat membicarakan hal itu dengan lembaga yang ada dari pemerintah desa maupun BPD. Saya baru mengetahui dari berita yang dimuat oleh Solopos. Namun pada prinsipnya kita sangat mendukung, sangat setuju seandainya di Desa Papahan ini ada bangunan yang sangat bermanfaat dan nantinya akan menjadi simbol dari Desa Papahan,” kata Tri Sadono saat ditemui Solopos.com di Balai Desa Papahan, Kecamatan Tasikmadu, Jumat (29/10/2021).

Saat ini, di Desa Papahan ini sudah terdapat kampus yaitu STIKes Mitra Husada Karanganyar. Ada pula beberapa kantor lembaga yang bernaung di bawah Muhammadiyah seperti Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar dan Gedung Dakwah Muhammadiyah.

“Kalau menurut saya lokasi yang dibidik Pak Bupati untuk pembangunan UMJT ada di sebelah barat Desa Papahan, yaitu di depan Pom Bensin Papahan. Lahan tersebut merupakan lahan persawahan milik perorangan dan lahan kas desa,” kata Tri.

Baca Juga: Karanganyar akan Ada 2 PT, Terbaru Universitas Muhammadiyah Jawa Tengah

Menurutnya lokasi tersebut sangat strategis, tempatnya lebih tinggi dibandingkan dengan jalan raya. Apabila UMJT benar dibangun di sana, kata Tri, akan terlihat cukup megah. Jika dibangun di kawasan lain di Desa Papahan, lanjut dia, mungkin kurang bagus lokasinya.

Jika Gedung UMJT benar dibangun di Desa Papahan, ia berharap warga sekitar bisa dipekerjakan. Pelibatan warga sekitar itu bisa dimulai saat proses pembangunan. Warga bisa menjadi tukang bangunan kampus itu. Setelah Gedung UMJT selesai dibangun, diharapkan warga desa dapat bekerja di lembaga tersebut.

“Di sini kan banyak tenaga-tenaga muda potensial, jadi akan saya upayakan menjadi karyawan di kampus yang akan dibangun itu. Namun kontribusi apa yang diberikan oleh pihak Muhammadiyah saya belum tahu, karena kan belum diajak omongan,” kata Tri.

Baca Juga: Universitas Muhammadiyah Jawa Tengah di Karanganyar akan Miliki 6 Prodi

Tri mengaku sudah menyiapkan data lahan yang kira-kira akan dibutuhkan. Ia juga mendata siapa saja pemilik lahan yang kemungkinan akan diambil alih untuk pembangunan dan mendata berapa tanah kas yang dimiliki Desa Papahan saat ini.

“Saatnya nanti diajak rapat oleh pihak Pemerintah Daerah maupun pihak Muhammadiyah, saya sudah siap dengan data-data yang ada. Saat proses jual beli lahan pribadi nanti saya sudah tidak ikut campur,” kata Tri.

Tri menegaskan dirinya belum bisa banyak cerita mengenai pembangunan UMJD di desanya. Namun ia mengaku ikut senang dan yakin warga sekitar akan mendukung berdirinya kampus di desanya.

Baca Juga: Di Karanganyar akan Dibangun Universitas Muhammadiyah Jawa Tengah

“Jadi lahan peninggalan leluhur juga bermanfaat. Kita kan harus maju kedepan dan terus berkembang. Ini juga dari Yayasan Muhammadiyah jadi dari sisi keimanan masuk, keagamaan masuk, intelektualnya juga masuk dan mungkin konsepnya juga akan lebih hebat dari yang sudah ada,” jelas Tri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya