SOLOPOS.COM - KPU Klaten menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara di TPS 11 Desa Ketandan, Kecamatan Klaten Utara, Rabu (27/12/2023). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN —  Komisi Pemilihan Umum (KPU) Klaten menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024. Simulasi dibuat seriil atau semirip mungkin dengan pemungutan dan penghitungan suara pada 14 Februari 2024 mendatang.

Hal itu untuk mematangkan persiapan serta meminimalkan kesalahan pada tahapan pemungutan suara Pemilu 2024. Simulasi digelar di tempat pemungutan suara (TPS) 11 Desa Ketandan, Kecamatan Klaten Utara, Rabu (27/12/2023). Di TPS itu ada 143 pemilih.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

“Banyak petugas yang baru sehingga kami perlu menyiapkan secara baik sesuai mekanisme yang baru. Selain itu, pelaksanaan Pemilu lima tahun lalu tidak bisa ditabung sebagai pengalaman sehingga harus ada simulasi,” kata Ketua KPU Klaten, Primus Supriono, saat ditemui wartawan di sela simulasi.

Primus menjelaskan TPS maupun pemilih yang bertugas pada simulasi pemungutan suara Pemilu di TPS Ketandan, Klaten, itu riil sesuai dengan daftar pemilih tetap (DPT). TPS 11 Ketandan dipilih karena keragaman pemilih mulai dari pemilih pemula, kelompok masyarakat berkebutuhan khusus, serta difabel.

Pada simulasi itu juga ada tujuh petugas KPPS, dua petugas linmas, pengawas TPS serta saksi-saksi. “Dari kegiatan ini akan kami catat kelemahannya, waktunya, dan lain-lain untuk evaluasi. Kemungkinan akan ada simulasi selanjutnya untuk semakin mematangkan persiapan,” kata Primus.

Dia mengatakan tidak ada yang berbeda pada proses pemungutan maupun penghitungan suara Pemilu 2024 nanti dibandingkan sebelumnya. Perbedaan hanya pada sistem pelaporan yang menggunakan aplikasi Sirekap, salah satu alat bantu untuk melancarkan proses pelaksanaan Pemilu 2024.

“Model sistem pelaporan tidak ditulis berulang-ulang, tetapi bisa digandakan menggunakan alat pengganda seperti fotokopi maupun printer,” jelas dia.

Salah satu pemilih, Novianto, 34, mengaku tak ada kendala selama melakukan simulasi menggunakan hak pilihnya. Dia menilai surat suara tidak terlalu besar dan ia tak kebingungan untuk mencari calon yang dia pilih.

Hal senada disampaikan pemilih lainnya, Yuni Susanti, 42. Dia menjelaskan proses pemungutan suara sama saja untuk Pemilu 2024. Dia juga mengatakan tak ada kendala untuk memberikan suara pada simulasi itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya