Soloraya
Rabu, 25 Januari 2023 - 22:59 WIB

Dibunuh Teman Kencan, Jasad Siswi SMP di Sukoharjo Ditemukan Pacar Sendiri

Magdalena Naviriana Putri  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Garis polisi terpasang di lokasi ditemukannya siswi SMP yang diduga korban pembunuhan di Grogol, Sukoharjo, Selasa (24/1/2023). (Solopos/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Orang pertama yang menemukan jasad ERJ, 15, siswi SMP yang dibunuh teman kencan di tanah lapang belakang Karaoke KCRI di Pandeyan, Grogol, Sukoharjo, adalah INA, 21. Sosok INA ternyata dikenal sebagai pacar korban sendiri.

Sebelum dibunuh oleh teman kencan yang dikenal melalui aplikasi MiChat, korban sempat mengirimkan titik lokasi keberadaannya atau share location melalui aplikasi WhatsApp (WA) kepada pacarnya sendiri, INA, 21. Share loc itu dikirimkan korban ke pacarnya INA pada Senin (23/1/2023) pukul 18.30 WIB sebagai upaya dia untuk meminta pertolongan.

Advertisement

Tak lama kemudian, INA dihubungi NTO, teman korban yang memintanya membantu mencari keberadaan ERJ. Adapun titik lokasi yang dikirimkan korban ke INA berada di tanah lapang belakang Karaoke KCRI Desa Pandeyan, Grogol, Sukoharjo. “Setelah itu keduanya berinisiatif mencari dan menuju ke lokasi [terakhir] yang dikirimkan korban,” jelas Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, kepada wartawan di mapolres setempat, Rabu (25/1/2023).

Kapolres menjelaskan, saat tiba di tanah lapang belakang Karaoke KCRI Desa Pandeyan, Grogol, Sukoharjo, mereka menemukan sepasang sepatu sandal hitam milik korban. Seusai menemukan sepatu korban, mereka kemudian menyisir di sekitar lokasi.

Advertisement

Kapolres menjelaskan, saat tiba di tanah lapang belakang Karaoke KCRI Desa Pandeyan, Grogol, Sukoharjo, mereka menemukan sepasang sepatu sandal hitam milik korban. Seusai menemukan sepatu korban, mereka kemudian menyisir di sekitar lokasi.

Upaya INA dan NTO mencari korban di lokasi akhirnya berhasil. Namun, INA yang berpencar dengan NTO menemukan korban dalam kondisi telah meninggal dunia dengan kepala mengeluarkan darah. Saat itu juga INA berteriak dan memanggil NTO. Keduanya lantas meminta bantuan warga dan menghubungi pihak kepolisian.

Sebelumnya diberitakan, salah satu rekan korban mengungkapkan firasat tidak mengenakkan sebelum ERJ, 15, siswi SMP asal Sukoharjo dihabisi nyawanya oleh teman kencan sendiri. Sebelum ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan, ERJ, 15, sempat diantar ke lokasi kencan oleh tiga rekannya yakni NTO, 18, IPS, 21 dan SAP, 18. NTO bahkan sempat meminta korban membatalkan kencan dengan pria yang dikenalnya lewat aplikasi MiChat.

Advertisement

Kapolres membeberkan pada Senin sekitar pukul 12.00 WIB, korban menghubungi NTO melalui aplikasi WhatsApp. Korban sempat meminta NTO untuk menjemput di rumahnya yang terletak di Banaran, Grogol, Sukoharjo karena korban diajak kencan oleh seseorang laki-laki yang baru dia kenal.

“Namun karena pada saat itu NTO sedang sibuk maka dia meminta SAP, 18, untuk menjemput korban ke rumah NTO di Baki, Sukoharjo. SAP dan korban kemudian datang ke rumah NTO menggunakan sepeda motor Honda Beat hitam milik NTO,” terang Kapolres.

Kemudian sekira pukul 15.00 WIB, korban meminta tolong untuk diantar ke Hotel Setyorini, Kartasura, Sukoharjo. “Tolong antarin aku kak ke Hotel Setyorini, soalnya ada tamu,” terang Kapolres menirukan ucapan korban yang disampaikan menggunakan Bahasa Jawa.

Advertisement

Kemudian NTO bersama kedua rekan lainnya mengantar korban dengan menggunakan mobil Honda Jazz putih milik NTO. Sekira pukul 15.50 WIB, korban bersama ketiga rekannya sampai di depan Hotel Setyorini.

Saat itu korban turun dari mobil dengan meminta rekan-rekannya meninggalkan korban karena teman kencannya, NTH, 21, telah menunggu di depan masjid sekitar hotel. NTO bersama kedua rekan lain melihat korban bertemu dengan laki-laki yang berbadan gempal dengan mengenakan jaket abu-abu, celana pendek hitam, sandal biru, dan berkulit sawo matang.

“Berdasarkan keterangan saksi, pada saat itu perasaan NTO merasa tidak nyaman dan waswas. NTO kemudian menghampiri korban kembali dan berkata “Dibatalke wae perasaanku ra penak mergo kowe ketemu karo lanangan kui” [dibatalkan saja perasaanku tidak enak kamu bertemu dengan lelaki itu],” ucap Kapolres.

Advertisement

Namun pada itu korban tetap bersikukuh untuk melayani nafsu laki-laki tersebut. Lalu sekira pukul 18.05 WIB, NTO berusaha menghubungi korban namun tidak dibalas. Kemudian pada pukul 18.40 WIB, NTO kembali berusaha menghubungi dan sempat tersambung pada korban sekitar dua menit. Akan tetapi korban tidak bersuara hanya ada suara seperti sedang berada di semak-semak setelah itu telepon dimatikan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif