SOLOPOS.COM - Ahli waris warga Desa Wunut, Kecamatan Tulung menerima santunan kematian, Jumat (28/4/2023) malam. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATENBadan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Klaten menyerahkan santunan kematian kepada dua ahli waris warga Desa Wunut, Kecamatan Tulung yang belum lama ini meninggal dunia. Penyerahan santunan dilakukan bersamaan dengan pentas wayang kulit di halaman kantor desa setempat, Jumat (28/4/2023) malam.

Santunan diberikan kepada ahli waris dari warga yang meninggal dunia bernama Sudarti dan Okta Laras Pratama. Masing-masing ahli waris menerima santunan Rp42 juta. Kedua warga yang meninggal dunia itu menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan yang didaftarkan pemerintah Desa Wunut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Desa (Kades) Wunut, Iwan Sulistya Setiawan, menjelaskan program mendaftarkan warga menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan itu sudah dimulai sejak 2019. Iuran peserta ditanggung dari keuntungan yang diperoleh Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Sumber Kamulyan Desa Wunut. BUM Desa tersebut selama ini mengelola objek wisata Umbul Pelem.

Saat ini, sekitar 1.500 warga Wunut yang iuran BPJS Ketenagakerjaan ditanggung dari keuntungan BUM Desa. Mereka terdiri dari perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), ketua RT, ketua RW, kepala keluarga dan istri, serta warga yang sudah bekerja.

Total dana iuran yang sudah disetorkan ke BPJS Ketenagakerjaan mencapai ratusan juta rupiah. Namun, Iwan menjelaskan nilai manfaat yang diperoleh jauh lebih besar.

“Selama Pemdes Wunut mendaftarkan BPJS ketenagakerjaan sejak 2019, dana yang sudah disetorkan sekitar Rp500 juta. Tetapi manfaat yang sudah diterima ahli waris sekitar Rp1,1 miliar,” kata Iwan.

Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Klaten, Heru Siswanto, mengapresiasi upaya Pemdes Wunut memberikan perlindungan kepada warga menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Apalagi, biaya iuran sepenuhnya ditanggung melalui keuntungan yang diperoleh BUM Desa.

Heru menjelaskan manfaat yang bisa diperoleh sangat besar. Dia mencontohkan seperti yang ada di Desa Wunut. Sejak 2019, desa setempat menyetorkan dana iuran BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp500 juta. Sementara, nilai total santunan yang sudah disalurkan kepada peserta BPJS Ketenagakerjaan asal Wunut mencapai Rp1,1 miliar.

“Harapan saya Desa Wunut bisa menjadi contoh untuk desa-desa lainnya dalam memberikan perlindungan dari desa kepada masyarakat,” kata dia.

Selain penyerahan santunan kepada ahli waris di Desa Wunut, BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan kepada dalang, pengrawit, dan pesinden yang tampil malam itu. Jumlahnya ada 22 orang. Selama dua bulan, iuran para pelaku seni itu ditanggung BPJS Ketenagakerjaan.

Heru berharap para pelaku seni lainnya bisa mengikuti jejak dalang, pengrawit, dan pesinden yang tampil malam itu.

“Harapan kami ini menginspirasi pelaku seni lainnya,” kata Heru.

Pentas wayang kulit dengan menghadirkan dalang Ki Tantut Sutanto digelar sebagai rangkaian halalbihalal yang digelar di Desa Wunut. Dalam halalbihalal itu dibagikan ratusan doorprize. Kegiatan itu dihadiri Muspika serta para kades di wilayah Kecamatan Tulung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya