Soloraya
Rabu, 24 Januari 2024 - 10:37 WIB

Didatangi Gibran dan Ganjar, Iwan Lukminto Pastikan PT Sritex Netral

Magdalena Naviriana Putri  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Calon presiden nomor urut 3 yakni Ganjar Pranowo berfoto bersama petinggi PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Ngemplak, Jetis, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (23/1/2024) malam. (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Kabupaten Sukoharjo dalam sehari, yakni Selasa (23/1/2024), didatangi dua cawapres dan capres. Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, lebih dulu datang ke pabrik tekstil terbesar di Asia Tenggara tersebut pada siang hari sebelum disusul capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, di malam harinya.

Tak heran pabrik tekstil yang mempekerjakan lebih dari 17.000 karyawan itu menjadi target kampanye para capres maupun cawapres. Besarnya potensi suara jadi daya tarik tersendiri.

Advertisement

Menanggapi itu, Komisaris Utama PT Sritex, Iwan Setiawan Lukminto, memilih tak memihak salah satu paslon. Ia menyatakan Sritex mengambil posisi netral. Hal itu diungkapkannya seusai mendampingi Gibran bertemu dengan puluhan ribu karyawan di pabrik tekstilnya itu, Selasa.

Iwan menyatakan sikapnya menerima kedatangan Gibran tak serta-merta menunjukkan dukungan politiknya. Ia sekadar mendukung program-program baik yang disusun pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, terutama program yang akan menjamin kelanjutan industri tekstil.

Advertisement

Iwan menyatakan sikapnya menerima kedatangan Gibran tak serta-merta menunjukkan dukungan politiknya. Ia sekadar mendukung program-program baik yang disusun pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, terutama program yang akan menjamin kelanjutan industri tekstil.

Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka (kedua dari kanan) berfoto bersama Komisaris Utama PT Sritex, Iwan Setiawan Lukminto, beserta istri masing-masing. Foto diambil di PT Sritex Sukoharjo, Selasa (23/1/2024). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

”Saya tidak bisa komentar untuk karyawan dan karyawati kami. Karena, ini permintaan para karyawan juga. Sebesar 60 persen karyawan kami itu milenial. Mereka yang mau Mas Gibran bisa hadir,” ucap Iwan.

Iwan mengaku keluarganya dan keluarga putra sulung Presiden Joko Widodo itu cukup dekat. Pertemuan siang itu dimaknai sebagai upaya menjaga hubungan baik di antara kedua belah pihak. Iwan mengaku gembira ada perwakilan warga Solo yang bisa berkiprah di kancah politik nasional.

Advertisement

“Ada tamu masak kita tolak,” celetuk Iwan dalam sambutannya pada Selasa malam.

Kepada keduanya Iwan mengungkapkan permasalahan terkini yang dihadapinya. Sebagai pimpinan industri tekstil dan produksi tekstil (TPT) ia menyebut pada 2024 ini pihaknya terus mengalami penurunan produksi akibat dari lemahnya regulasi, geopolitik, hingga efek dari Pandemi Covid-19.

Hal ini menyebabkan adanya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pabrik yang tutup. Tak  hanya itu, ITPT turut kehilangan kepercayaan dari capital market dan perbankan.

Advertisement

Bangun Ekosistem Industri Tekstil

Di hadapan Gibran, ia mengusulkan diterbitkannya Undang-undang kedaulatan tekstil/sandang dan pembentukan badan tekstil nasional untuk mendukung ITPT. Iwan menilai produk hukum itu diperlukan untuk mengharmoniskan ekosistem industri tekstil. Sebab selama ini industri tekstil terkait dengan banyak kementerian dan lembaga.

“Saran jangka panjang, mengharmonisasi ekosistem industri tekstil nasional dengan menyelaraskan 20 kementerian dan lembaga, industri, dan strategi dalam rangka ketahanan nasional. Kami sangat ingin mengharmoniskan ini,” kata Iwan.

Ia juga menyebut antisipasi terjadinya inflasi hijau (greenflation) juga diperlukan. Investasi baru sebesar Rp 175 triliun diperlukan untuk pengembangan industri tekstil. Dengan target penambahan tenaga kerja sebanyak 1 juta orang.

Advertisement

“Kita mengantisipasi greenflation. Kami juga dituntut untuk menggunakan green energy. Mahal semua itu. Ini yang harus ditopang bersama pemerintah. Saya senang greenflation diutarakan Mas Gibran,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Gibran sempat menegaskan pentingnya hilirisasi hingga greenflation yang sering mendapat olok-olokan dalam perdebatan Pilpres. Tak hanya itu, ia mengajak seluruh stakeholder memanfaatkan bonus demografi untuk menuju Indonesia emas.

Hal senada diungkapkan Ganjar perihal bonus demografi. Mantan Gubernur Jateng ini menyebut ada tiga persoalan utama yang harus dipecahkan segera. Pertama yakni soal perbaikan ekonomi, kebutuhan lapangan pekerjaan, dan kepastian hukum.

Menurutnya di tengah masa kontestasi politik saat ini, tak sedikit investor yang tengah menanti siapa yang akan meneruskan tampuk kepemimpinan Indonesia. Termasuk arahan kebijakan apa yang akan diambil.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif