SOLOPOS.COM - Ketua PCNU Klaten, Mujiburrahman alias Gus Mujib (kedua dari kiri)menyampaikan jawabannya soal desakan agar dia maju sebagai cabup di Pilkada Klaten 2024, Selasa (28/5/2024) sore. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Klaten, Mujiburrahman, akhirnya angkat bicara soal desakan agar dia maju menjadi calon bupati atau cabup di Pilkada Klaten 2024. Gus Mujib, sapaan akrabnya, menyatakan belum bisa memenuhi keinginan warga Nahdliyin serta para kiai di Klaten.

Hal itu disampaikan Gus Mujib saat menggelar pertemuan di salah satu rumah makan di Klaten Selatan, Selasa (28/5/2024) sore. Pertemuan itu dihadiri perwakilan struktural PCNU Klaten, pengurus wakil cabang, serta organisasi otonom.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Saya sudah istikharah, saya nuwun sewu, belum bisa ngestukaken dhawuhipun para rama kiai dan warga Nahdliyin untuk maju Pilkada yang akan datang,” kata Gus Mujib.

Berulang kali Gus Mujib menyampaikan permohonan maaf untuk keputusannya tetap menyelesaikan tugas sebagai Ketua PCNU Klaten hingga periode kali ini berakhir. Dia menjelaskan menjadi pelayan masyarakat tak harus masuk dalam sistem politik.

Gus Mujib mengatakan selama 32 tahun dia sudah berkhidmat di NU. Berawal pada 1992 dengan menjadi Ketua Pimpinanan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Ceper.

Setelah itu, pengusaha cor logam tersebut dipercaya menjadi Wakil Bendahara PC GP Ansor Klaten, Bendahara PC GP Ansor, Ketua PC GP Ansor, serta Sekretaris PCNU. Hingga pada 2014, Mujib dipercaya menjadi Ketua PCNU Klaten dan kini memasuki periode kedua.

Pada kesempatan itu, Mujib juga menyampaikan rasa bangganya menjadi seorang Nahdliyin dengan konsep kebangsaannya. Dia bersyukur bisa hidup di NKRI, khususnya Klaten, dengan kerukunan yang tetap terjaga.

“Saya terima kasih kepada warga Nahdliyin yang sudah memberikan kepercayaan kepada saya. Tetapi saya belum bisa ngestuaken dhawuh jenengan sedaya. Mohon dimaklumi. Saya lebih cinta Nahdlatul Ulama. Jangan sampai Nahdlatul Ulama menjadi ra karu-karuan. Saya enggak mau, saya enggak rela,” kata Gus Mujib dengan nada bergetar.

Tetap Hadir di Masyarakat

Gus Mujib menjelaskan persoalan kekuasaan dan mengambil kebijakan publik menjadi bagian penting untuk kemaslahatan masyarakat. Namun, lanjut dia, menjadi bermanfaat tak harus masuk dalam sistem politik maupun menjadi bupati.

“Dengan kita hadir di tengah masyarakat, alhamdulillah bisa manfaat. Jadi saya cukup bangga menjadi warga NU dan insyaallah dengan keputusan ini menjadi yang terbaik bagi warga Nahdliyin dan saya secara pribadi dalam kehidupan dunia dan akhirat,” papar Gus Mujib.

“Saya mohon maaf betul kepada para rama kiai dan warga Nahdliyin dan insyaallah dengan NU kita tetap berkhidmat dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara insyaallah mulia di hadapan Allah,” lanjutnya.

Sebelum menyampaikan sikapnya atas desakan warga Nahdliyin maupun para kiai, Gus Mujib menjelaskan terkait semangat konsep kebangsaan. Dia menjelaskan NU merupakan organisasi sosial, keagamaan, dan kemasyarakatan yang didirikan dengan prinsip hubbul wathan minal iman atau mencintai bangsa merupakan tanda keimanan.

Gus Mujib memaparkan hubungan NU dengan pemerintahan yakni amar ma’ruf nahi munkar. Hubungan antara PCNU Klaten dengan Pemkab Klaten yakni memberikan masukan kepada pemerintah setiap pengambilan kebijakan. Seperti saat penyusunan RPJMD Klaten 2021-2024. PCNU membuat kajian kritis soal kebijakan publik terhadap RPJMD.

Gus Mujib juga memaparkan soal kiprah PCNU maupun organisasi otonom selama ini dalam pelayanan umat di segala aspek. Seperti terlibat dalam advokasi terhadap perlindungan warga di sekitar TPA Troketon. Selain itu, NU mengembangkan pertanian organik di Klaten.

Tanggapan PCNU Klaten

“Pengkhidmatan dilakukan secara mandiri atau kemandirian organisasi dengan gerakan sehari Rp1.000 saja dalam satu tahun alhamdulillah terkumpul Rp2,7 miliar,” ungkap dia.

Rais Syuriah PCNU Klaten, KH Mukhlis Hudaf, menyatakan bangga dengan sikap Gus Mujib. Meski mayoritas warga Nahdliyin mendukung, namun Gus Mujib tak terpukau dan tetap khidmat untuk melanjutkan tugasnya sebagai Ketua PCNU Klaten.

Salah satu pertimbangan Gus Mujib yakni tetap menjaga NU sebagai organisasi keagamaan, sosial, dan kemasyarakatan yang diyakini mulia. “Kami pribadi juga tidak ingin kalau kemudian jamaah ini hanya sebagai batu loncatan,” kata Mukhlis Hudaf.

Mukhlis Hudaf berharap warga Nahdliyin menghormati sikap Gus Mujib. Dia juga berharap struktural pengurus fokus pada tugas masing-masing. “Jangan sampai ada kegaduhan, fokus pada tugas masing-masing,” ungkap dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, desakan agar Gus Mujib maju sebagai cabup pada Pilkada Klaten 2024 disampaikan warga Nahdliyin yang mendatangi rumah pengusaha cor logam itu di Ceper, Klaten, Sabtu (18/5/2024).

Perwakilan warga Nahdliyin pun sudah mengambil formulir pendaftaran bakal cabup ke sejumlah parpol untuk Gus Mujib. Pada Jumat (24/5/2024), bersamaan bahtsul masail di Kecamatan Karangnongko, digelar rapat membahas soal fenomena keinginan warga Nahdliyin agar Gus Mujib maju menjadi cabup Klaten. Saat itu, Gus Mujib menyatakan akan salat istikharah dan meminta izin orang tua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya