SOLOPOS.COM - Anggota Koalisi Dog Meet Free Indonesia (DMFI) Solo membawa poster dan spanduk saat mengikuti aksi bisu di depan Balai Kota Solo, Senin (25/4/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyatakan siap menindaklanjuti surat dari Koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) agar segera menerbitkan larangan perdagangan daging anjing untuk konsumsi di Kota Bengawan.

Namun, pelarangan itu juga harus disertai solusi agar mereka yang selama ini melakukan jual beli daging anjing benar-benar berhenti dan tidak kembali lagi. Gibran mempertanyakan apakah DMFI punya solusi untuk masalah itu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Setop-setop ora kei solusi sing mumet aku [Setop-setop tidak kasih solusi yang pusing saya],” papar Gibran menanggapi surat dan aksi bisu DMFI di Balai Kota Solo, Senin (25/4/2022).

Koalisi DMFI kembali melayangkan surat ke Pemkot Solo mengenai bahaya perdagangan dan konsumsi daging anjing di Solo. Mereka juga menggelar aksi bisu sambil membentangkan spanduk.

Baca Juga: DMFI Sesalkan Sikap Pemkot Solo Masih Beri Toleransi Perdagangan Daging Anjing

Berdasarkan pantauan Solopos.com, ada belasan orang yang mengikuti aksi serta mengirim surat ke Kantor Wali Kota Solo. Petugas keamanan dan polisi berjaga di sekitar peserta aksi yang belangsung 30 menit tersebut.

Sejumlah aspirasi dituliskan pada poster dan spanduk, antara lain bertulis “Stop Konsumsi Daging Anjing! Anjing Bukan Makanan! Banyak Kota/Daerah Buat Pelarangan, Surakarta Kapan?”.

Petugas Investigasi dan Humas Lapangan DMFI, Mustika, mengaku mengirimkan surat kepada Wali Kota Solo mengenai maraknya perdagangan daging anjing untuk konsumsi di Kota Solo. Namun, Pemkot Solo belum ada tindakan nyata seperti yang disampaikan Gibran kepada DMFI beberapa bulan lalu.

Baca Juga: Stop Konsumsi Daging Anjing! DMFI Aksi Bisu di Balai Kota Solo

Kesehatan Warga

“Kami amati perdagangan ini bukannya landai namun semakin berkembang. Kami khawatir dengan kesehatan warga Solo. Jadi kami mengirimkan surat sebagai ungkapan rasa prihatin, juga agar bisa mengadakan pertemuan berikut membahas perdagangan daging anjing di Kota Solo,” katanya.

Mustika menjelaskan ada puluhan warung yang menjual olahan daging anjing di Kota Solo. Daging anjing dipasok dari Jawa Barat ke Soloraya. Jumlah anjing yang didistribusikan ke Soloraya lebih kurang 600 ekor per bulan.

Baca Juga: Wadaw! Konsumsi Daging Anjing di Solo Tertinggi Se-Indonesia

“Kami ingin wali kota segera memikirkan untuk kesehatan warga Solo. Perdagangan ini tidak hanya berdampak kepada warga yang mengonsumsi namun masyarakat umum. Kan ada limbahnya, mereka melakukan penjagalan di luar rumah potong hewan,” jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, aktivitas perdagangan daging anjing untuk konsumsi berpotensi menularkan rabies dan penyakit ada zoonosis lainnya. Hewan yang terpapar bisa menyebarkan ke hewan ternak lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya