SOLOPOS.COM - DIADANG WARGA-Massa mengadang mobil polisi yang akan membawa tersangka pelaku ke Mapolsek Polokarto, Sukoharjo, Senin (12/3/2012). (Espos/Iskandar)

DIADANG WARGA-Massa mengadang mobil polisi yang akan membawa tersangka pelaku ke Mapolsek Polokarto, Sukoharjo, Senin (12/3/2012). (Espos/Iskandar)

SUKOHARJO--Diduga melakukan tindakan tidak senonoh terhadap tiga anak baru gede (ABG) di Polokarto, Sukoharjo, Gunarko, 33, warga Purworejo, Jawa Tengah menjadi bulan-bulanan massa.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pelaku diamuk massa di salah satu balaidesa di Polokarto, Senin (12/3), saat hendak dibawa petugas ke mapolsek setempat. Gunarko menjadi bulan-bulanan warga karena diduga melakukan pelecehan seksual terhadap, MF, 12; MW, 11 dan MY, 11, semuanya siswa salah satu SD setempat.

Tersangka pelaku yang menjadi bulan-bulanan massa berhasil diselamatkan petugas setelah dimasukkan mobil dan dibawa ke Mapolsek Polokarto. Ketua RT setempat, Sw, yang berada di balaidesa juga kewalahan menenangkan amukan massa, sehingga dia harus berteriak-teriak.

Menurut Bayan I desa setempat, Sr, ketiga korban teman sepermainan yang semuanya laki-laki itu masing-masing merupakan warga Polokarto. Tersangka ditangkap warga di dan diserahkan ke kelurahan.

“Warga menyerahkan tersangka pelaku dengan diarak massa ke kelurahan. Guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan, pelaku kami masukkan ke salah satu ruangan di balaidesa,” terang Sr.

Menurut Sr, kejadian itu bermula ketika pelaku yang beberapa kali berkeliaran di dukuh setempat dengan alasan mencari burung dan ular mendekati beberapa anak.
Namun aktivitas pelaku sekitar tiga hari itu tak dicurigai warga. Sr menduga selama itu pelaku merayu ketiga korban yang masih di bawah umur karena MF saat ini kelas VI, MW dan MY masing-masing kelas V. Ketika itu pelaku mengajak ketiga korbannya ke sungai dekat rumah mereka dengan alasan mencari ular sekaligus nenepi.

Sesampai di sungai, pelaku melakukan tindakan tidak senonoh terhadap ketiga bocah itu. “Dari cerita korban, saat itu pelaku mengiming-imingi korban akan diberi handphone dan sepeda motor. Mungkin karena iming-iming itu sehingga ketiga anak ini bisa dikelabui,” ungkap Suratno.

Secara terpisah, ayah MF, St, mengatakan semula tak curiga terhadap pelaku yang dinilai sopan. Bahkan ketika pelaku berkunjung ke kediamannya bersama salah seorang korban lainnya sempat dibuatkan mi instan.

“Tutur bahasa pelaku memang sopan sehingga juga tidak curiga. Tetapi saya sempat kaget karena sempat memergoki pelaku yang duduk di emper rumah saya sedang berlaku tak senonoh kepada anak saya. Karena itu saya langsung masuk menanyai anak saya dan saya peringatkan agar hati-hati terhadap pelaku,” tandas dia. Saat St keluar rumah hendak menemui pelaku, ternyata tersangka sudah kabur.

Pada bagian lain Kepala Desa setempat, AS didampingi Sr menambahkan, warga yang sebelumnya telah mendengar kabar itu ternyata telah melakukan pengintaian. Sehingga pelaku yang mengaku melakukan perbuatan dalam keadaan sadar, langsung ditangkap dan diarak ke balaidesa setempat.

Menurut warga, saat berkeliaran di desanya, pelaku mengendarai sepeda motor Suzuki Smash AD 5978 FT. Belakangan diketahui sepeda motor hanya pinjaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya