Soloraya
Senin, 17 Juni 2019 - 16:40 WIB

Diduga Depresi, Mahasiswi S2 UNS Ditemukan Gantung Diri di Indekos

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Seorang perempuan muda diduga mahasiswi Magister Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret (UNS) ditemukan meninggal dunia seusai gantung diri. Muncul dugaan dia mengalami stress karena kerap dibandingkan dengan adiknya.

Informasi yang diterima Solopos.com dan dikonfirmasi oleh Polsek Jebres menyebutkan mahasiswi tersebut bernama Dhesti Nur Faliqoh, 25. Gadis asal Banjar Benua Kayong, Ketapang, Kalimantan Barat, itu ditemukan tak bernyawa di kamar indekosnya, di Gendingan, RT 003/ RW 015, Kelurahan/Kecamatan Jebres, Solo, pada Senin (17/6/2019) siang pukul 13.15 WIB.

Advertisement

Kabar itu mengejutkan, karena sebelum ditemukan tak bernyawa, Dhesti sempat ditemui Sri Rahayu, rekannya asal Kapuas, Kalimantan Barat, Minggu (16/6/2019) malam. Berdasarkan keterangan yang dihimpun kepolisian dari Sri, keduanya sempat mengobrol dari pukul 19.00 WIB hingga 23.00 WIB. Bahkan mereka sempat makan malam bersama di kamar Dhesti semalam.

Keesokan harinya pada Senin (17/6/2019) siang, Sri menerima pesan Whatsapp dari Dhesti namun belum sempat dibalas. Sri pun buru-buru menuju ke tempat Dhesti dan menemukan kamar tersebut tak terkunci. Alangkah kagetnya Sri ketika masuk kamar itu dan menemukan rekannya dalam keadaan tak bernyawa.

Jasad Dhesti pun kemudian dievakuasi oleh aparat Polsek Jebres berikut petugas Medical Center UNS, PMI, dan anggota SAR. Dhesti diduga bunuh diri terkait kondisinya yang selama ini stres.

Advertisement

Berdasarkan catatan kepolisian, sebelum kasus bunuh diri ini Dhesti diketahui merupakan pasien psikiatri RS Hermina Solo karena mengalami depresi. Hal itu diungkapkan oleh Kapolsek Jebres, Kompol Juliana, kepada Solopos.com, Senin sore.

Sementara itu beredar informasi dari rekan Dhesti yang menyebutkan korban memiliki masalah dengan keluarganya. Kabarnya, Dhesti berada dalam situasi yang menyebabkan dia merasa bodoh karena sering dibandingkan dengan adiknya yang dianggap lebih pintar. Namun, Solopos.com belum mendapatkan konfirmasi tentang keterangan ini.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif