SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo, Etik Suryani saat membesuk F, 21 warga Kecamatan Sukoharjo Kota di RSUD Sukoharjo, Minggu (19/3/2023). F, seorang penyandang disabilitas dan yatim piatu diduga menjadi korban penganiayaan. (Istimewa/Pemkab Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO — F, 21, seorang penyandang disabilitas diduga menjadi korban penganiayaan. Kini, warga Kecamatan Sukoharjo Kota itu harus dirawat di RSUD Ir. Soekarno, Sukoharjo.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com pada Minggu (19/3/2023) pagi, Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, telah mendatangi RSUD Ir. Soekarno. Bupati langsung menuju bangsal perawatan yang ditempati korban dugaan penganiayaan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dalam kunjungannya itu, Bupati Etik didampingi Kepala Dinas Sosial, Suparmin; Kepala Dinas Kesehatan, Tri Tuti Rahayu; dan sejumlah Kepala OPD bersama Camat Sukoharjo Kota.

Menurut Etik, F merupakan penyandang disabilitas sekaligus yatim piatu. Dia diketahui sudah tidak memiliki siapa-siapa lagi. Selama ini, F hanya dirawat oleh seorang warga Solo.

Namun Etik mengatakan dia belum mengetahui kenapa kondisi F mengalami lebam dan dipunggungnya terdapat bekas sayatan.

“Saya belum mau bilang ya, apakah ini penganiayaan atau bukan. Biar di selidiki dulu oleh pihak Kepolisian yang lebam-lebam itu. Tapi, ya masak terjatuh sampai dua kelopak matanya lebam begitu,” kata Bupati Etik.

Dia memastikan dirinya langsung memerintahkan jajaran OPD untuk menggratiskan seluruh biaya perawatan di RSUD Ir. Soekarno.

Camat Sukoharjo Kota, Havid Danang Purnomo Widodo, mengatakan F merupakan anak yatim piatu karena kedua orang tuanya telah meninggal dunia. Di sisi lain saudara-saudara F tidak ada yang merawatnya.

“Sebatang kara dia, keluarga tidak ada yang mau merawat. Akhirnya ada kesepakatan di RT, dirawat warga dengan sistem piket. Tapi lama-lama juga lelah. Akhirnya, diserahkan ke pemerintah,” kata Havid.

Dinas Sosial juga sempat membawa F ke panti asuham. Namun karena di panti asuham ada jangka waktu tertentu maka F dikembalikan ke rumah. Kemudian, ada warga dari Solo yang tidak punya rumah bersedia merawat F. Atas kesepakatan dengan warga, perawat F yang juga warga Solo itu akan diberi sebagian kepemilikan dari rumah F.

“Warga menduga ada itikad yang kurang baik dari yang merawat F. Akhirnya hasil koordinasi dengan Kelurahan dan Dinas Sosial, F akan dibawa ke panti lagi. Namun kok ada kejadian ini, padahal panti yang di Semarang sudah siap, tinggal mengantar F,” kata Havid.

Pada Jumat (17/3/2023), kata Havid, pihaknya menerima laporan dari warga, F mengalami dugaan penganiayaan. Kedua matanya lebam dan ditemukan ada bekas sayatan di punggungnya. F langsung dibawa ke RSUD Ir. Soekarno, Sabtu (18/3/2023).

Sementara itu, Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, mengatakan dugaan sementara terjadi penganiayaan. Namun karena korban menderita epilepsi sehingga perlu dilakukan penyelidikan mendalam dengan mengumpulkan keterangan dari para saksi terkait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya