SOLOPOS.COM - Ilustrasi minuman keras atau miras. (Solopos.com-Istimewa)

Seorang gadis di Sragen ditemukan di areal persawahan dalam kondisi pingsan.

Solopos.com, SRAGEN — Seorang gadis berusia 15 tahun, SA, asal Ngrampal, Sragen, ditemukan dalam kondisi pingsan di areal persawahan dekat Balai Desa Karanganyar, Sambungmacan, Sragen, Rabu (14/12/2016), pukul 18.45 WIB.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

SA ditemukan seorang polisi Pendi, 30, warga Dukuh Tunjungan RT 002, Desa Bedoro, Sambungmacan, yang tengah berpatroli bersama Jagabaya Desa Karanganyar, Hartoyo, 54, di areal persawahan tersebut.

“Semula gadis itu tak dikenali warga karena tidak ada identitasnya. Kemudian bocah itu dilarikan ke klinik terdekat kemudian dibawa Puskesmas Sambungmacan 1 untuk perawatan lebih lanjut pada pukul 20.00 WIB. Baru pada pukul 21.30 WIB, orang tua dan neneknya tiba di Puskesmas. Kami meminta mereka memastikan identitas bocah itu dan ternyata benar dia adalah anak yang dicari-cari sejak sore,” ujar Wakapolsek Sambungmacan Iptu Zaeni S.H. mewakili Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis siang.

Zaeni sempat memastikan kesehatan SA di puskesmas siang itu. Ia tetap belum bisa memintai keterangan siswi SMK negeri di Sragen itu. Ia terpaksa menunggu sampai remaja itu benar-benar pulih karena lebih dari 13 jam pingsan dengan bau alkohol di mulutnya.

“Kami berencana membawanya ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak [PPA] Satreskrim Polres Sragen karena masih di bawah umur. Motifnya apa juga belum tahu. Yang jelas sebuah ponsel Android hilang dan kemungkinan dibawa kelompok pemuda tak bertanggung jawab. Untungnya dari hasil visum dokter tidak ditemukan tanda-tanda pelecehan seksual,” tambah dia.

Nenek SA, Suliyem, berkisah tentang kronologi cucunya yang semula pamit hendak memfotokopi soal ujian remidi pada Rabu pukul 15.00 WIB. SA diajak temannya bernama Tia. Keluarga SA tak mengenal Tia dan tidak mengetahui tempat tinggalnya. Saat pergi untuk fotokopi itu, SA hanya meminta uang Rp5.000 kepada ayahnya, Slamet Widodo.

“Setelah itu tidak ada kabar dari SA. Ponselnya juga tidak bisa dihubungi. Hingga malam hari ada seorang perempuan teman SA saat SMP datang memberi tahu SA terjatuh dan dirawat di Puskesmas Sambungmacan 1. Kami datang ke puskesmas dan ternyata benar. Dari bau mulutnya memang SA dicekoki minuman beralkohol,” kata dia.

Setelah siuman, Suliyem sempat menanyai SA. SA ternyata diberi minuman oleh dua orang laki-laki bersama seorang perempuan. Menurut dia, SA dipaksa minum minuman beralkohol itu hingga akhirnya tak sadarkan diri. “Selama ini SA jarang keluar rumah. Anaknya pendiam dan takut dengan orang banyak,” tambah ibu SA, Indah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya