Soloraya
Selasa, 17 Januari 2023 - 11:55 WIB

Diduga Dipukul Batu Bata, Motif Penganiayaan ABG di Boyolali Masih Diselidiki

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi melakukan olah TKP penganiayaan gadis ABG di Balai Desa Sambon, Banyudono, Boyolali, Minggu (15/1/2023) siang. (Istimewa/Humas Polres Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI — Aparat Polres Boyolali masih menyelidiki motif penganiayaan seorang anak baru gede atau ABG yang ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di belakang Balai Desa Sambon, Banyudono, Boyolali, Minggu (15/1/2023) siang.

Polisi telah menangkap terduga pelaku penganiayaan itu pada Senin (16/1/2023) malam. Pelaku diduga merupakan pacar atau tunangan korban yang berstatus siswi salah satu SMP di Kartasura, Sukoharjo.

Advertisement

“[Pelaku] Identitasnya A, kelahiran 2001, domisili di Ngabeyan, Kartasura, Sukoharjo,” ujarnya Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Dalmadi kepada wartawan, Selasa (17/1/2023).

Kasat Reskrim Polres Boyolali, AKP Donna Briadi, mengungkapkan kasus penganiayaan ABG itu saat ini ditangani Polres Boyolali sejak Minggu sore. Menurutnya, polisi telah mengidentifikasi pelaku sejak Minggu dan menangkapnya pada Senin sore di Kartasura.

“Pelakunya diduga kalau enggak pacar ya tunangannya,” jelasnya kepada Solopos.com, Selasa. AKP Donna menjelaskan korban penganiayaan yang berinisial SN itu diduga diantam oleh kekasihnya itu menggunakan benda tumpul sejenis batu bata.

Advertisement

Penyebabnya diduga cekcok, akan tetapi motif pelaku melakukan penganiayaan masih didalami kepolisian. Ia menjelaskan kondisi korban sempat kritis pada Minggu sore. Lalu, pada Senin siang korban menjalani prosedur operasi.

Hasil visum korban hingga Senin pagi belum keluar. “Untuk kondisi terakhir kami belum monitor. Akan tetapi sudah ada keluarga di RS UNS. Nanti akan kabari lagi, setelah jam 10-an,” jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang ABG berinisial SN, 16, warga Sambon, Banyudono, Boyolali, dan juga pelajar di salah satu SMP di Kartasura, Sukoharjo, ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di belakang Balai Desa Sambon, Minggu siang.

Advertisement

Berawal pada Minggu sekitar pukul 11.00 WIB, seorang warga melintas di belakang balai desa dan mendengar teriakan orang meminta tolong. Selanjutnya warga mencari asal suara tersebut dan diketahui suara tersebut berasal dari belakang kantor desa.

Warga membuka lembaran seng yang menutup sumber suara dan mendapati korban SN dalam posisi tergeletak dengan bagian kepala mengeluarkan darah.

Warga yang menemukan gadis ABG itu lantas memanggil Babinsa Sambon, Pelda Agus Satoto. Korban ditolong dan dibawa ke Rumah Sakit UNS di Kartasura untuk mendapatkan perawatan medis. Saat ditemukan, korban dalam kondisi sadar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif