SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Puluhan warga Dukuh Surodadi, Desa Tarubatang, Kecamatan Selo berjaga-jaga. Mereka menunggu hasil musyawarah. (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

Boyolali (Solopos.com)–Dituduh memiliki pesugihan seorang berinisial Gi warga Dukuh Surodadi, Desa Tarubatang, Kecamatan Ampel, Boyolali dilabrak puluhan penduduk setempat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pasalnya, tuduhan merebak setelah adanya pengakuan dari warga. Mereka lantas beramai-ramai mendatangi rumah Gi. Perempuan itu diduga mempunyai pesugihan yang memasuki tubuh warga bernama Jumar berwujud buto abang.

Warga pun lantas beramai-ramai mendatangi rumahnya untuk mencari kebenaran. Aksi itu dilakukan pada Selasa (6/9/2011) sore dan Rabu (7/9/2011).

Kekisruhan ini berawal dari Jumar yang tengah kesurupan. “Warga yang melihat kondisi Jumar yang tidak wajar lantas menanyainya. Remaja 15 tahun itu mengaku dimasuki buto abang,” terang salah seorang warga, Sunarto kepada wartawan, Rabu.

Ia pun diminta menunjukkan siapa pemilik lelembut yang memasuki tubuhnya. Dalam kondisi tidak sadar, ia menunjuk ke rumah Gi.

Beruntung aksi warga ini berhasil dicegah oleh perangkat desa setempat serta jajaran Polsek Selo dan Polres Boyolali. Alhasil, mereka lantas dikumpulkan  di rumah salah seorang warga bernama, Sumarno. Pihak yang bertikai pun diajak bermusyawarah.

“Jumar yang kesurupan ngomyang atau ngelantur dan menunjuk ke yang bersangkutan,” imbuhnya.  Kecurigaan semakin bertambah karena Gi mendadak kaya dengan membeli dua buah mobil dalam waktu yang hampir bersamaan.

Warga lain, Supardi mengungkapkan sebelum kesurupan, Jumar sempat terjatuh dari mobil. Pasca jatuh itu ia beberapa kali kesurupan. Selain itu, tingkahnya mendadak aneh. Jumar seringkali ngomong ngelantur hingga menghisap dua batang rokok sekaligus. Bahkan, jika mendengar musik dangdut harus keras-keras bunyi serta minta makan menyan.

Sementara itu, Kepala Desa Tarubatang, Sutardi akan secepatnya mengumpulkan sejumlah tokoh masyarakat untuk menjernihkan kesalahpahaman yang terjadi. Menurutnya, tuduhan itu tidak beralasan. Sebab, Jumar kemungkinan dalam kondisi sakit dan tidak sadar sehingga ngelantur tidak jelas. Jumar pun lantas diperiksakan ke dokter untuk perawatan lebih lanjut.

Di sisi lain Kapolres Boyolali AKBP Romin Thaib melalui Kabag Ops, AKP Edi Wibowo mengatakan tidak ada pengamanan khusus terkait aksi warga ini. Sejumlah anggota yang diterjunkan merupakan masuk dalam operasi Ketupat Candi 2011. “Ini masih dalam keadaan cipta kondisi pasca Lebaran. Beberapa anggota ke sini untuk mengamankan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” terangnya.

Terpisah, Gi tidak mau berkomentar banyak. Saat akan dimintai konfirmasi ia berlalu. Bahkan, suaminya justru mendadak menyuruhnya naik sepeda motor dan pergi meninggalkan lokasi.

(rid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya