SOLOPOS.COM - Seorang polisi berbincang dengan warga di depat toilet (WC) umum di Terminal Bus Kragilan, Gemolong, Sragen, Sabtu (13/2/2021). (Istimewa/Polres Sragen)

Solopos.com, SRAGEN—Seorang sopir bus Trans Wijaya tujuan Jakarta-Solo, Djoko Haryono, 62, terjatuh dari tempat duduknya di depan kamar mandi umum di Terminal Bus Gemolong yang terletak di Kragilan, Gemolong, Sragen, Sabtu (13/2/2021).

Pria asal Dukuh Kauman RT 003/RW 002, Desa/Kecamatan Kedungjati, Grobogan, itu meninggal dunia setelah dibawa ke RS Yakksi Gemolong dan korban diduga mengalami sakit jantung.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi melalui Kapolsek Gemolong AKP I Ketut Putra saat dihubungi Solopos.com, Minggu (14/2/2021) pagi, menyampaikan peristiwa jatuhnya korban itu diketahui dua orang saksi, yakni Suwarti, 60, penjaga toilet umum asal Ngembatpadas, Gemolong, dan Bagas Agus Saputro, 25, kernet bus asal Sendangharjo, Karangayung, Grobogan.

Baca Juga: Kisah Warga Sragen Kebanjiran, Jalan Kaki 2 Kilometer Usung Gabah Dari Sawah

Terjatuh ke Lantai

Ketut menjelaskan peristiwa nahas itu bermula pada Sabtu, pukul 09.50 WIB, Suwarti melihat korban datang ke toilet umum untuk mandi. Seusai mandi, korban duduk di kursi depan toilet umum itu. Saat duduk itu, korban menundukkan kepalanya ke meja. Setelah beberapa menit, tiba-tiba korban terjatuh ke lantai.

“Suwarti berteriak meminta tolong warga saat melihat jatuhnya korban. Para awak bus di terminal itu berdatangan dan membawa korban ke RS Yakksi Gemolong. Korban ditangani dokter di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS. Saat di IGD itu, dokter menyatakan korban sudah meninggal dunia. Dari keterangan dokter, korban mengalami kelelahan dan memiliki riwayat penyakit jantung. Korban diketahui menyimpan obat jantung di dalam bus,” ujar Ketut.

Baca Juga: Dana Jamkesda Sragen Membengkak Rp7 Miliar Lebih Karena Ini

Berdasarkan peristiwa itu, Ketut segera menghubungi keluarga dan berkoordinasi dengan Tim Identifikasi (Inafis) Polres Sragen untuk pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan Tim Inafis dan dokter tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

“Jenazah kemudian diserahkan kepada keluarga korban atas nama Jumanto, 41. Dari pihak keluarga korban membuat pernyataan untuk tidak melakukan autopsi,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya