SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sukoharjo (Espos)–Sedikitnya 10 warga Baran, Nguter, Sukoharjo mendatangi Kantor Dewan, Sabtu (25/7) untuk mendesak legislatif mencopot Sekretaris Desa (Sekdes) Banar, Bambang Sugiyanto karena ketahuan berbuat asusila dengan isteri warga.

Kedatangan warga Banar termasuk juga suami korban diterima Ketua Dewan, Wardoyo Wijaya yang didampingi Ketua Komisi I, Wawan Pribadi di ruang transit di Gedung Dewan. Dalam pertemuan hari itu, suami korban, Mulyadi menceritakan kronologi peristiwa tersebut
Mulyadi menerangkan, berdasarkan pengakuan isterinya, Sekdes telah berbuat asusila dengannya sebanyak tiga kali. Dua kali dilakukan di Hotel Watu Gede, Wonogiri dan yang sekali dilakukan di rumah Supadi yang berlokasi di Gupit, Nguter. Pengakuan yang sama juga dilontarkan Sekdes saat pertemuan dengan lurah maupun camat belum lama ini.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Setelah isteri saya mengaku, saya langsung melaporkan kejadian itu kepada lurah. Selanjutnya, lurah memanggil kami semua termasuk juga Sekdes yang bersangkutan. Di pertemuan pertama, Sekdes Banar belum mengaku, tapi di pertemuan yang kedua saat camat juga hadir, barulah Pak Carik (Sekdes) mengaku,” ujarnya.

Pascapemanggilan tersebut, Mulyadi menjelaskan, Camat Nguter meminta dirinya tetap tenang sambil menjaga suasana tetap kondusif. Hal itu disebabkan, warga Banar yang terlanjur mendengar tindakan asusila Sekdes merasa gerah lantaran belum ada tindakan apapun dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab).

“Meski Inspektorat juga sudah memanggil saya, nyatanya sampai sekarang memang belum ada respons apapun dari Pemkab mengenai persoalan ini,” jelas Mulyadi.

Ketua Dewan, Wardoyo Wijaya menjelaskan, siap menampung aspirasi dari masyarakat. Namun demikian, yang memiliki wewenang memutuskan bukan Dewan melainkan eksekutif.

“Untuk sementara ini, usulan warga kami tampung. Namun demikian, sebagai legislatif yang kami lakukan hanyalah memberikan rekomendasi kepada Bupati untuk mencopot yang bersangkutan. Saran saya agar persoalan ini cepat selesai dan agar tidak terjadi peristiwa yang sama kepada Sekdes lain, warga bisa melaporkan kepada Polres dalam bentuk laporan resmi,” tegasnya.

aps

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya