Soloraya
Rabu, 20 Maret 2013 - 14:45 WIB

Diduga Stres Terbebani Ganti Rugi, Sopir Truk Gantung Diri

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gantung diri

Ilustrasi gantung diri

KLATEN — Supono, 55, sopir truk asal Dusun Srago Gede, Kelurahan Mojayan, Kecamatan Klaten Tengah, ditemukan tewas gantung diri di belakang rumahnya, Rabu (20/3/2013).

Advertisement

Jasad korban kali pertama ditemukan keponakannya, Sukini, 43, sekitar pukul 07.15 WIB. Saat itu, Sukini mengira Supono masih hidup sehingga sempat mengajaknya berkomunikasi.

“Saya pangil namanya beberapa kali tetapi tidak ada jawaban. Saya penasaran kenapa dia diam saja. Begitu saya mendekat dari jarak sekitar 1,5 meter, saya baru sadar kalau dia dalam kondisi tergantung,” papar Sukini kepada wartawan di lokasi kejadian.

Tubuh Supono menggantung di bawah kuda-kuda rumahnya bagian belakang. Sebuah stagen warna biru tua melilit di lehernya. Jarak kedua kaki dengan tanah memang tidak terlalu tinggi sehingga Sukini mengira korban tengah berdiri.

Advertisement

Mengetahui hal itu, Sukini lantas berteriak minta tolong. Tak lama kemudian warga berdatangan ke lokasi. Jajaran Polsekta Klaten juga tiba di lokasi dengan membawa petugas medis. Polisi lalu menurunkan dan mengindentifikasi tubuh korban serta mewawancarai sejumlah saksi.

Menurut Sukini, pamannya tersebut pernah terlibat kecelakaan saat mengemudikan truknya di kawasan Ngawi, Jawa Timur, dua hari sebelumnya. Saat itu, kendaraan truk yang dikemudikannya menabrak bus PO Bimo. Akibat kecelakaan itu, manajemen perusahaan bus tersebut meminta ganti rugi kepada Supono senilai Rp20 juta.

“Dia dari keluarga kurang mampu sehingga keberatan dengan uang ganti rugi itu. Tetapi, saya tidak tahu apakah masalah ganti rugi itu yang menjadi pemicunya,” tandas Sukini.

Advertisement

Kapolsekta Klaten, Heru Setyaningsih, mengatakan berdasarkan pemeriksaan di tubuh korban, tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan. Dia menduga korban memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. “Ini murni kasus bunuh diri. Kemungkinan dia merasa tidak kuat ketika harus menanggung uang ganti rugi itu lalu memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri,” terang Heru.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif