SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karanganyar (Espos)–Warga RT 03/RW XVI Dukuh Josari Desa Wonorejo, Jatiyoso, Wardi, 22, meninggal dunia diduga akibat terjangkit virus flu burung atau avian influenza (AI), Kamis (21/1). Dugaan itu didasarkan atas gejala yang dialami korban sebelum kejadian.

Informasi yang dihimpun Espos menyebutkan, korban yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang bakso di Cirebon, Jawa Barat (Jabar), mengalami panas tinggi dan infeksi paru-paru atau bronco pneumonia. Selain itu yang bersangkutan diketahui memiliki riwayat kontak dengan unggas yang cukup intens di tempat perantauannya di wilayah Kecamatan Karangsembung.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar, Fatkhul Munir, membenarkan perihal penemuan tersebut. Namun dikatakan dia korban diperkirakan terjangkit AI di Cirebon. Ketika pulang, Wardi sudah dalam keadaan sakit dan akhirnya tidak tertolong meskipun sudah dirujuk ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

“Dari laporan yang ada, gejalanya panas tinggi dan menderita kerusakan di organ paru-parunya. Wardi juga memiliki riwayat kontak dengan unggas. Saat pulang, dia dirujuk dari Puskesmas Jatiyoso ke RSUD Wonogiri, setelah dirujuk lagi ke RSUD Dr Moewardi, tetapi atas permintaan sendiri dibawa pulang oleh keluarganya,” ungkapnya di Kantor Dinkes Kabupaten Karanganyar, Selasa (26/1).

Munir memaparkan, peristiwa meninggalnya korban berlangsung relatif cepat. Hal itu karena setelah kepulangannya dari Cirebon ke Jatiyoso tanggal 19 Januari, dia dipastikan tak terselamatkan lagi satu hari sesudahnya sekitar pukul 15.30 WIB. Dinkes Kabupaten Karanganyar, ujar dia, baru mendapatkan laporan tentang warga suspect AI di Jatiyoso satu hari kemudian, Kamis (21/1).

Ditemui terpisah, Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Karanganyar, Saptawan Hadiputra, menyatakan telah menindaklanjuti penemuaan kasus dugaan suspect AI pada manusia di Jatiyoso itu. Namun demikian dari hasil pemeriksaan sementara oleh tim surveillance, tidak ditemukan tanda-tanda virus itu menyerang unggas di wilayah setempat.

“Kami sudah membentuk posko penanggulangan bersama Dinkes di Desa Wonorejo. Tetapi dari verifikasi di lapangan, hasilnya negatif. Tidak ada unggas di sana yang terjangkiti penyakit tersebut. Baik untuk jangka waktu 60 hari, 30 hari, maupun satu hari. Itu sebabnya diduga korban terkena di Cirebon,” jelasnya di ruang kerjanya. Dikemukakan pula, sebagai upaya pencegahan penularan melalui unggas, Disnakkan telah melakukan desinfeksi secara menyeluruh di lingkungan Dukuh Josari dan sekitarnya.

try

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya