SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka melihat bus low deck ramah difabel yang diusulkan Dishub bakal menggantikan bus BST koridor 3 dan 4. Foto diambil di Balai Kota Solo, Kamis (16/6/2022). (Istimewa/Dokumentasi Pemkot Solo)

Solopos.com, SOLO — Keputusan memberlakukan tarif, sehingga tak gratis bagi warga berkebutuhan khusus atau difabel saat naik bus dan Feeder Batik Solo Trans (BST), mendapat reaksi kalangan wakil rakyat.

Legislator Komisi III DPRD Solo menyatakan akan memanggil pejabat Dinas Perhubungan (Dishub) Solo dalam waktu dekat, untuk membahas hal itu. Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Komisi III DPRD Solo, YF Sukasno, saat diwawancara Solopos.com, Senin (3/7/2023).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Saat kami berembug dengan Dishub, kami sarankan untuk difabel gratis. Dan saat itu Mas Wali Kota setuju, temasuk untuk anak sekolah dan orang lanjut usia Rp2.000 memang tarifnya berbeda dengan penumpang umum. Ya dalam waktu dekat kami undang Dishub,” ujar dia.

Sukasno menjelaskan pemanggilan pejabat Dishub Solo untuk rapat kerja membahas kebutuhan anggaran untuk BST dan feeder. Karena lama kelamaan subsidi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Rp0. Apalagi hanya Solo yang masih mendapatkan subsidi itu.

“Karena lama kelamaan subsidi dari Kementerian kan Rp0. Sekalian persiapan APBD Perubahan dan APBD 2024,” urai dia. Sedangkan Anggota Komisi III DPRD Solo, Muhadi Syahroni, mengatakan walau difabel harus berbayar, tapi ada pembedaan tarif dengan penumpang umum.

“Sementara tetap ada pembeda, walaupun belum bisa Rp0. Lah nanti coba ketika ada rapat kerja dengan Dishub, akan kami bicarakan. Sebenarnya kalau bisa Rp0, karena konsumen atau penumpang [bus dan feeder BST] dari difabel itu sebenarnya enggak banyak,” urai dia.

Muhadi berharap opsi tarif Rp0 bagi difabel ketika naik BST bisa diwujudkan. Dengan persentase penumpang difabel yang sedikit, mestinya kebijakan itu bisa direalisasikan. “Harapan saya karena memang persentasenya sedikit, ya pinginnya bisa free tarif,” imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, warga berkebutuhan khusus atau difabel harus membayar ketika naik bus atau feeder BST. Namun tarif yang diberlakukan untuk mereka tarif khusus yang sama dengan kalangan pelajar, mahasiswa, maupun orang lanjut usia.

Kebijakan itu berlangsung per Sabtu (1/7/2023). Kasi Angkutan Dishub Solo, Dwi Sugiarso, mengatakan tarif Rp0 bagi penumpang difabel tak jadi diterapkan. Kemenhub meneruskan kebijakan dari Kemenkeu yang memberlakukan tarif khusus Rp2.000 per penumpang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya