SOLOPOS.COM - Ilustrasi ujian SIM C di Indonesia. (Youtube)
Solopos.com, SOLO — Satlantas Polresta Solo resmi mengganti ujian praktik memutar angka delapan menjadi huruf S dalam proses pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) C. Tes mengendarai sepeda motor secara zig-zag dihapus.
Hal ini diungkapkan Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Agung Yudiawan, mewakili Kapolresta Kombes Pol. Iwan Saktiadi, Sabtu (5/8/2023). Kebijakan ini menindaklanjuti arahan dari Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol. Agus Suryo Nugroho.
“Sesuai regulasi baru dan arahan dari Dirlantas Polda Jateng ada perubahan skema ujian praktik SIM C. Ujian praktik memutar angka delapan diganti huruf S. Sedangkan, ujian mengendarai secara zig-zag dihapus,” kata dia.
Kasatlantas menjelaskan materi ujian praktik SIM kini berkendara di jalan lurus, berbelok atau berbalik arah, huruf S, dan huruf Y. Guna mempermudah pemohon SIM, ukuran lintasan ujian praktik juga diperlebar. Skema baru ujian praktik SIM itu mulai diterapkan pada Senin (7/8/2023).
“Kami berharap skema ujian praktik mempermudah pemohon SIM C. Tanpa mengurangi keterampilan dalam berkendara di jalan raya saat mengikuti ujian praktik,” papar dia.
Materi uji praktik SIM C angka delapan dan zig-zag sempat diprotes warga dan viral karena dianggap sulit. Dengan perubahan skema ujian praktik, tak menutup kemungkinan terjadi peningkatan jumlah pemohon SIM C. “Nanti kita lihat apakah ada kenaikan jumlah pemohon SIM C pada pekan depan. Jumlah pemohon SIM C sekitar 400 orang setiap pekan,” urai dia.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Wibowo merespons kritikan masyarakat yang mengeluhkan materi uji angka delapan dan zig-zag. Kapolri meminta Korlantas agar mengevaluasi pembuatan SIM, termasuk ujian angka delapan dan zig-zag masih relevan atau tidak.