Soloraya
Jumat, 25 Oktober 2013 - 08:23 WIB

Diguyur Hujan, Perbaikan Saluran Colo Tersendat

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi salah satu bagian saluran Colo timur di Kecamatan Nguter, Sukoharjo. Foto diambil, Kamis (24/10/2013). (Kurniawan/JIBI/Solopos)


Kondisi salah satu bagian saluran Colo timur di Kecamatan Nguter, Sukoharjo. Foto diambil, Kamis (24/10/2013). (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Rehabilitasi saluran induk Colo tersendat menyusul mulai turunnya hujan sepekan terakhir.

Advertisement

Untuk itu Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) meminta pengeringan saluran bisa dilakukan tepat tanggal 1 Oktober pada tahun depan. Pernyataan tersebut disampaikan Kasubag Tata Usaha (TU) BBWSBS, Sukoco, Kamis (24/10/2013).

“Kalau ada genangan air di saluran jadinya kan petugas harus pakai pompa. Kalau saluran kering kan enak penggarapan fisiknya,” katanya saat dihubungi Solopos.com.

Merujuk kondisi itu, pihaknya berharap penutupan [pengeringan] saluran Colo bisa dilakukan awal Oktober. Sukoco meminta Dinas Pertanian (Dispertan) Sukoharjo mendorong para petani supaya tidak menanam padi pada masa tanam (MT) III 2014. Utamanya di lahan yang minim air. “Yang namanya MT III [musim kemarau] kan harusnya tanam palawija,” imbuhnya.

Advertisement

Sembilan Lokasi

Disinggung mengenai perbaikan saluran Colo, menurut Sukoco masih akan berlangsung beberapa tahun ke depan. Dia tidak dapat memastikan sampai kapan perbaikan berlangsung. “Titik perbaikan berpindah-pindah mengacu hasil inventarisasi petugas,” sambungnya.

Sedangkan untuk perbaikan bulan ini, Sukoco menerangkan, dilakukan di sekitar sembilan lokasi berbeda. Empat titik perbaikan masuk kegiatan operasi pemeliharaan (OP) oleh petugas Bidang OP BBBWSBS. Sedangkan lima lokasi perbaikan digarap oleh kontraktor. Ditanya mengenai nilai kontrak proyek, Sukoco mengaku tidak hafal dan tidak memegang dokumen kontrak. “Saat ini saya sedang di luar kota, tidak hafal angka,” tambah dia.

Advertisement

Sementara berdasar pengamatan Solopos.com, cukup banyak bagian saluran Colo yang talutnya rusak. Bagian yang rusak cukup panjang, mencapai belasan hingga puluhan meter.

Kepala UPTD Dinas Pertanian Mojolaban, Surono menjelaskan, petani nekat menanam padi karena curah hujan tinggi. Padahal petugas UPTD Dinas Pertanian mengklaim sudah tidak kurang-kurang meminta petani tidak menanam padi mendekati jadwal pengeringan saluran Colo barat. Namun tetap saja petani nekat menanam padi seperti yang terjadi dua bulan terakhir.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif