Soloraya
Selasa, 14 Desember 2021 - 11:31 WIB

Dihadiri 1.000 Tamu, Begini Penerapan Protokol Kesehatan Saat Hajatan Bupati Sragen

Tri Rahayu  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang tamu VIP melalui tahapan skrining yang dilakukan Tim DKK Sragen dalam rangkaian acara hajatan ngunduh mantu yang dihelat Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati di Taman Ndayu Park, Sragen, Minggu (14/12/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN  –  Sejumlah mobil mewah hilir mudik di jalan masuk dan keluar di Taman Ndayu Park Sragen, Minggu (12/12/2021). Hari itu menjadi momentum spesial bagi Ahmad Ismail Zulfajri Akbar dan Jihan Ikhti Nashiha yang merayakan resepsi penikahan ngunduh mantu.

Fajri, sapaan pengantin laki-laki, merupakan putra sulung pasangan Akbar Zulkifli Osman dan Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Bupati Sragen. Momentum itu juga bertepatan dengan angka tanggal dan bulan yang sama, yakni 12-12.

Advertisement

Tak sedikit tamu yang hadir karena undangan mencapai seribuan orang. Hajatan orang nomor wahid di Kabupaten Sragen itu melibatkan para aparatur sipil negara (ASN) sebagai petugas, mulai dari pengaturan parkir, pengawas protokol kesehatan, among tamu, sampai pemberian makanan untuk dibawa pulang.

Baca Juga: Tak Dapat Undangan Bupati Sragen Ngunduh Mantu, Kader Bertanya-Tanya

Advertisement

Baca Juga: Tak Dapat Undangan Bupati Sragen Ngunduh Mantu, Kader Bertanya-Tanya

Semua tamu yang hadir wajib melalui tahapan skrining yang disiapkan khusus oleh tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen. Dalam skrining itu, setiap tamu wajib mengecek suhu badan dan mencuci tangan dengan menggunakan hand sanitizer.

Ada dua buah tenda yang disiapkan untuk skrining tamu dengan melibatkan 11 orang petugas skrining. Alat pengukur suhu tubuh dan pemberian hand sanitizer dilakukan secara otomatis.

Advertisement

Baca Juga: 19 ABK dan Pejabat Bikin Heboh Pendapa Bupati Sragen

“Ya, ada 11 orang yang bertugas. Selain alat otomatis, kami juga menyiapkan thermo gun dan cairan hand sanitizer lain bila terjadi penumpukan tamu supaya tidak terjadi kerumunan,” ujar salah satu petugas skrining dr. Nengah Adnyana Oka Manuaba, saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu siang.

Para tamu wajib mengenakan masker. Setiap tamu yang hadir langsung menuju pelaminan dan memberi selamat kepada kedua mempelai pengantin beserta para orang tua pengantin. Mereka berfoto bersama kemudian pergi meninggalkan tempat resepsi.

Advertisement

Sambil menunggu antrean berfoto dan memberi ucapan selamat, para tamu bisa mendengarkan alunan musik keroncong dengan menghadirkan penyanyi keroncong kondang Sundari Soekotjo.

Baca Juga: Jelang Momen Nataru, Bupati Sragen: Jangan Abai Prokes!

Semua pejabat yang diundang baik sekelas menteri, gubernur, bupati/wali kota, sampai pejabat instansi vertikal maupun instansi kabupaten/kota mengikuti tahapan protokol kesehatan yang ketat tersebut. Para legislator yang hadir pun mengikuti rangkaian protokol kesehatan.

Advertisement

Untuk menghindari kerumunan, para tamu dibuat bergelombang. Gelombang pertama para pejabat setingkat menteri, gubernur, bupati atau wali kota, dan tamu undangan VVIP lainnya. Sementara untuk gelombang berikutnya para tamu VIP, yakni kalangan legislator. Untuk menghindari kerumunan, para tamu VIP diminta transit di pendapa dengan tatanan kursi dengan jarak tertentu. Setelah tiba gilirannya, mereka pun diminta masuk ke ruang resepsi.

Tak sedikit para ASN yang ikut membantu persiapan resepsi. Dalam istilah Jawa disebut dengan istilah rewang. Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) yang juga istri Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Damai Tatag Prabawanto pun ikut membuat lemper bersama para ASN perempuan lainnya pada H-1 sebelum resepsi. “Iya, kemarin ikut rewang membuat lemper,” kata Damai.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif