SOLOPOS.COM - Warga memadati depan panggung karnaval budaya Grebeg Sudiro Solo 2023, Minggu (15/1/2023). (Solopos/Nova Malinda)

Solopos.com, SOLO — Acara kirab budaya Grebeg Sudiro 2023 di kawasan Pasar Gede Solo disambut meriah seluruh warga Solo dan sekitarnya, setelah dua tahun terhenti karena pandemi Covid-19, Minggu (15/1/2023).

Rintik hujan mewarnai suasana jelang rombongan kirab tiba di Pasar Gede. Namun, mendung dan basah tidak memudarkan atau menyurutkan antusiasme warga Solo untuk menyambut rangkaian acara tahunan tersebut.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dari pantauan Solopos.com, meski sudah diguyur hujan dari awal, masyarakat ada yang membawa payung, memakai mantel, meskipun ada juga yang tidak memakai pelindung apa pun dari hujan. Mereka tetap setia memadati sekitaran panggung utama di depan Pasar Gede.

Atraksi barongsai dari sisi kanan dan kiri panggung di depan Pasar Gede Solo mengawali rangkaian acara kirab karnaval budaya Grebeg Sudiro 2023. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengenakan kaus merah, bersama jajarannya tiba di panggung pada 14.19 WIB.

Karnaval budaya Grebeg Sudiro juga dihadiri perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Ketua Pengadilan Negeri Solo, Ketua DPRD, Kepala Disbudpar Jateng dan Kota Solo, Kapolresta Solo, perwakilan Sekda, Dandim dan jajaran lainnya. Selain itu, Grebeg Sudiro juga dihadiri Ketua DPC PDIP, FX Hadi Rudiyatmo.

“Grebeg Sudiro merupakan ritual budaya untuk menjunjung nasionalisme, pluralisme, kebhinekaan dan interversi sosial khususnya di Surakarta. Menyinergikan budaya jawa dan Tionghoa serta mendukung program-program Solo sebagai Kota Budaya dan Pariwisata,” ucap ketua panitia, Arga Dwi Setyawan, saat menyampaikan sambutan pada acara itu.

Diikuti 2.000 Peserta

Kirab karvanal budaya Grebeg Sudiro Solo 2023 didukung 56 kelompok kesenian. Grebeg Sudiro mengangkat tema merajut harmoni dalam kebhinekaan dan rangkaian acara sudah dimulai sejak Selasa (10/1/2023). Sedangkan puncaknya adalah kirab yang digelar hari itu.

Sebanyak 2.000 orang menjadi peserta kirab budaya. Peserta kirab mulai berjalan pada pukul 14.41 WIB dimulai oleh pembawa banner dari Banser disusul oleh tim paskibra, kemudian prajurit bregodo Pokdarwis Kota Solo.

Tepat di belakangnya, ada sanggar seni Kadipiro, Buto Gedruk Turonggo Sakti, paguyuban Mas dan Mbak Jajar, sanggar tari Jingkrak, disusul Pokdarwis Gandekan, IKP mahasiswa Riau, Srikandi Pokdarwis Kerten, dan seniman topeng ireng dari Boyolali.

Kemudian ada atraksi dari Triloka Budaya Panularan dengan anoman kecilnya, St Maria Tawangmangu membawa tumpeng jajanan lokal, Ikatan Keluarga Sumba mengenakan kain adat. Berikutnya ada Gupolo Gumung Grasak Alasan membawa gunungan dengan harapan Kota Solo lebih baik.

Ikamala Lampung dengan baju adatnya dan Srawung Jetis Karanganyar juga tak ketinggalan ikut kirab karnaval budaya Grebeg Sudiro Solo membawa burung garuda dan gunungan tokoh Dewi Sri. Kemudian disudul kelompok Rajamala Pokdarwis Mojo, kelompok kesenian Krido Turonggo Boyolali dengan tarian khasnya.

Rute Sepanjang 1,5 Km

Lalu Pucangsawit membawa konsep ketahanan pangan petani yang membawa hasil pertanian Jebres, di susul prajurit Kutorenggo Pokdarwis Gilingan, barongsai Macan Putih dari Sudiroprajan. Berikutnya Krida Jalu Jebres, disusul jodang dari sejumlah RW yang membawa jajanan pasar, gunungan buah, gunungan bolu kukus, dan gunungan gembukan dan janggelut.

Rintik hujan sempat mereda saat kirab berlangsung namun kemudian turun lagi pada pukul 15.24 WIB. Meski begitu, warga tetap antusias. Banser pengawal kirab, Bagus Tri Sardho, menjelaskan rute kirab Grebeg Sudiro Solo memutari Sudiroprajan dengan jarak tempuh kurang kebih 1,5 kilometer.

“Rutenya dari Telkom ke kiri, pertigaan kiri lagi, melewati bangjo Ketandan ke kanan, pertigaan SMAN 3 ke kiri, intinya memutar Sudiroprajan sepanjang 1,5 km,” ucap dia.

Peserta kirab mulai tiba kembali di lokasi panggung sekitar 15.48 WIB. Di penghujung kirab ada pembagian kue keranjang yang dilaksanakan pada 16.00 WIB. Ketika itu, warga Solo tumpah ruah dan saling berebut kue keranjang di halaman depan Pasar Gede Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya