SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memetik daun tembakau menandai pembukaan Festival Tungguk Tembakau di di Desa Senden, Kecamatan Selo, Boyolali, Kamis (3/8/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Ribuan orang dari berbagai usia menghadiri Festival Tungguk Tembakau Boyolali yang dibuka Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Kamis (3/8/2023). Festival ini digelar tiap tahun menjelang panen raya tembakau di lereng Gunung Merbabu, Dukuh Gunungsari, Desa Senden, Kecamatan Selo, Boyolali.

Selain ribuan warga dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, hadir pula Bupati Boyolali M Said Hidayat. Acara pembukaan dilaksanakan di makam Gunungsari, Desa Senden.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ganjar membuka acara tahunan tersebut dengan memetik 13 daun tembakau di dekat makam. Setelah itu, rombongan naik menuju halaman makam dan mengambil makanan dari beberapa tumpeng yang disediakan.

Tumpeng tembakau dan hasil bumi yang tidak diambil kemudian diarak sepanjang satu kilometer menuju panggung Festival Tungguk Tembakau Boyolali yang berlokasi agak ke bawah.

Arak-arakan menuju panggung tersebut terdiri dari para pemimpin daerah, tumpeng tembakau, tumpeng hasil bumi, tumpeng nasi, kesenian tari reog, rodat, dan sebagainya.

Ganjar disambut warga baik muda dan tua. Siswa SD juga berjajar meminta bersalaman dengan Gubernur Jateng tersebut. Kades Senden, Sularsih, menyatakan tradisi tersebut telah ada sejak nenek moyang jelang masa panen tembakau.

Pada 2016, ada wacana untuk mengemas agar tungguk tembakau bersama-sama agar menjadi daya tarik wisata. Sebelumnya, masyarakat menggelar tungguk tembakau secara individual. Namun, sejak 2016 menjadi acara serentak di Desa Senden.

festival tungguk tembakau boyolali
Arak-arakan Festival Tungguk Tembakau di Desa Senden, Kecamatan Selo, Boyolali, Kamis (3/8/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Sularsih menjelaskan malam sebelum tungguk tembakau, terdapat ritual seserahan hasil panen dari masyarakat yang kemudian diserahkan ke sesepuh makam Gunungsari. “Ini sudah ada sejak 2016, sempat jeda dua tahun pas [pandemi] Covid-19. Tapi untuk ritual malamnya tetap ada,” kata dia.

Ia menjelaskan gunungan tembakau yang disajikan dalam Festival Tungguk Tembakau Boyolali itu memiliki makna ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hari penyelenggaran tungguk tembakau pun merupakan hari sakral karena tiap tahunnya berbeda tergantung petunjuk dari sesepuh.

Berkah Panen Tembakau

Daun yang dipetik Gubernur Ganjar berjumlah 13 pun, menurut Sularsih, bukan sembarang jumlah. “Jadi ini kan Kamis Legi, kalau hitungan Jawa kan Kamis itu 10, legi itu 3. Jadi 13 daun yang dipetik,” kata dia.

Lebih lanjut, ia menjelaskan arti kata tungguk berarti wiwit atau memulai. Masyarakat merasa bersyukur saat panen tembakau yang menjadi andalan para petani di desa tersebut karena biasanya hasil panennya besar.

Masyarakat percaya dengan menggelar tungguk tembakau dapat membawa berkah bagi panen. “Di sini selalu ada perayaan, enggak berani meninggalkan. Hasil panennya bagus, masyarakat aman, selamat. Masing-masing rumah juga selamatan mensyukuri panen dengan tumpeng dan ingkung,” kata dia.

Sementara itu, Bupati Boyolali, M Said Hidayat, berharap dengan adanya rangkaian kegiatan Festival Tungguk Tembakau dapat memberikan dukungan dalam upaya pengembangan destinasi wisata di Kecamatan Selo.

Menurutnya, muatan lokal tradisi di Selo tersebut harus dijaga dan diuri-uri bersama terlebih sebagai wujud rasa syukur para petani tembakau saat memulai panen.

Ia pun berharap hasil panen tembakau Boyolali pada 2023 lebih baik dengan harga yang juga bagus. Dengan begitu, kesejahteraan petani tembakau bisa meningkat.

“Karena ini merupakan langkah bagaimana upaya dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Boyolali dari sisi pertanian, khususnya petani tembakau yang ternyata jumlahnya tidak sedikit, kurang lebih ada 14.795 petani se-Boyolali dengan luasan 3.899 hektare,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya