Soloraya
Rabu, 29 November 2023 - 19:08 WIB

Diikuti Ratusan Anak, FAS LDII Jebres Tanamkan Budi Pekerti

R Bony Eko Wicaksono  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peserta acara Festival Anak Sholeh (FAS) berfoto bersama di halaman Masjid Roudhotul Jannah, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Selasa (28/11/2023). (Istimewa/Humas LDII Jebres)

Solopos.com, SOLO–Seratusan anak memeriahkan acara Festival Anak Sholeh (FAS) yang digelar pengurus Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kecamatan Jebres.

Generasi muda diharapkan memahami dan menerapkan nilai-nilai budi pekerti dan keislaman dalam kehidupan sehari-hari.

Advertisement

Acara FAS itu digelar di halaman Masjid Roudhotul Jannah, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Selasa (28/11/2023). Kegiatan dihadiri oleh unsur forum komunikasi pimpinan kecamatan (Forkopimcam) Jebres dan ratusan anak mulai dari jenjang pendidikan anak usia dini (PAU) hingga SMA dan sederajat.

Ketua Pengurus Cabang (PC) LDII Kecamatan Jebres, Lukman Sukamto, mengatakan FAS merupakan agenda kegiatan tahunan. Dalam acara FAS, ada berbagai lomba sebagai wahana penyaluran bakat, minat, dan kreatifitas.

“Acara FAS tahun ini bertajuk Mewujudkan 29 Karakter Yang Luhur Menjadi Generasi Penerus Yang Religius. Artinya, generasi muda harus memahami nilai-nilai keislaman yang kuat, berbudi pekerti yang luhur, serta mandiri,” ujar dia, saat ditemui wartawan, Rabu (29/11/2023).

Advertisement

Lukman menyebut pendidikan karakter sangat penting dalam mencetak generasi muda yang unggul, berkualitas, dan memiliki akhlak yang kuat. Hal ini bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan sekolah dan rumah.

Misalnya, saling menghargai dan menghomati, kompak dan selalu bersyukut atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT.

“Pendidikan karakter harus dilakukan sejak dini. Saat sudah beranjak dewasa, mereka bisa mengimplementasikan dalam aktivitas sehari-hari. Ini juga bagian dari memwujudkan target generasi emas Indonesia,” ujar dia.

Advertisement

Melalui FAS, anak-anak juga bisa melatih keberanian mereka untuk tampil di hadapan khalayak umum. Mereka juga bisa bersosialisasi dengan teman sebaya yang berasal dari berbagai sekolah, sehingga menambah wawasan dan pengalaman anak untuk mengembangkan diri lebih baik.

“Kami juga mendorong para orangtua/wali siswa agar mengajarkan nilai-nilai budi pekerti dan adab di rumah. Di sekolah ada guru, di rumah menjadi tugas orang tua,” papar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif