SOLOPOS.COM - Warga Desa Paranggupito, Wonogiri, melarung kepala sapi pada tradisi Labuhan Ageng di Pantai Sembukan, Selasa (18/7/2023). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Tradisi Labuhan Ageng dengan melarung kepala dan ekor sapi di Pantai Sembukan wilayah selatan Paranggupito, Wonogiri, berlangsung khidmat, Selasa (18/7/2023) sore. Sebelum dilarung, kepala dan ekor sapi itu ditandu dengan iringan zikir warga desa.

Para warga mengenakan pakaian tradisional Jawa lengkap dan berjalan dari kantor desa menuju laut selatan WonogiriKepala Desa Paranggupito, Dwi Hartono, mengatakan tradisi larungan atau Labuhan Ageng itu berjalan lancar nan sakral pada Selasa sore menjelang Magrib di Pantai Sembukan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Para warga desa mengiringi proses melarung itu dengan berjalan berbaris dari desa. Kepala dan ekor sapi ditandu oleh empat orang. Sebelum dilarung, kepala sapi itu terlebih dahulu didoakan.

“Prosesnya berjalan lancar. Kepala dan ekor sapi dilarung pukul 17.30 WIB, persis sebelum Magrib,” kata Dwi kepada Solopos.com, Rabu (19/7/2023).

Dwi menjelaskan para warga yang mengikuti kirab hingga melarung kepala sapi ke pantai selatan Wonogiri mengenakan pakaian adat Jawa lengkap. Laki-laki mengenakan beskap dan perempuan memakai kebaya.

Para pengiring membawa gunungan hasil bumi dan makanan yang diwadahi encekan atau wadah makan terbuat dari kulit pohon pisang. Ada pula makanan yang diwadahi panjang ilang.

Sebelum proses pelarungan, ratusan warga dan pengunjung Pantai Sembukan memperebutkan gunungan makanan. Daging sapi dari sapi yang kepalanya di larung itu juga dibagikan kepada warga dan pengunjung.

larung kepala sapi laut selatan wonogiri
Warga Desa Paranggupito, Wonogiri, membawa kepala sapi dan ubo rampe lainnya ke Pantai Sembukan pada tradisi Labuhan Ageng, Selasa (18/7/2023). (Istimewa)

Sementara itu, kepala dan ekor sapi yang dilarung ke laut selatan Wonogiri dibalut kain putih. “Prosesi larungan agung itu diatur dewan adat,” ucapnya.

Menurut Dwi, tradisi Labuhan Ageng merupakan bentuk syukur masyarakat Paranggupito kepada Tuhan karena telah memberikan penghidupan layak, menumbuhkan pertanian dan menghidupkan ternak sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat. 

Ungkapan Syukur Warga Atas Kelimpahan Rezeki

Selain itu, laut juga memberikan penghidupan kepada sebagian warga Paranggupito. Mereka mendapatkan penghasilan dari budidaya atau menangkap lobster dari Laut Sembukan dan sekitarnya.

Di sisi lain, meski bukan menjadi pekerjaan dan komoditas utama, ikan dari laut selatan Wonogiri juga turut menghidupi sebagUngkian warga Paranggupito. “Oleh karena itu, hal ini sebagai bentuk rasa syukur kami kepada Tuhan, kepada alam,” ujar dia.

Dia melanjutkan tradisi melarung kepala sapi di pantai selatan Wonogiri ini sudah turun temurun dari nenek moyang. Warga Paranggupito tidak tenang jika tradisi ini tak digelar. Dwi menerangkan sapi menjadi hewan yang dilarung karena hewan tersebut banyak dipelihara warga Paranggupito.

Sapi juga menjadi simbol keberkahan. Labuhan Ageng digelar setahun sekali setiap pergantian tahun Jawa. Kepala Bidang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wonogiri, Eko Sunarsono, menyampaikan tradisi labuhan di Paranggupito itu menarik dibandingkan tradisi serupa di tempat lain.

Di tempat-tempat lain, tradisi ini digelar lantaran sebagian masyarakat di tempat itu mengandalkan kehidupan dari hasil laut. Laut benar-benar dianggap menjadi tempat yang penting bagi mereka. Oleh karena itu, laut perlu dilabuhi dengan komoditas-komoditas peternakan atau pertanian sebagai wujud syukur. 

“Sementara kalau dilihat di Paranggupito, laut itu tidak begitu memberikan penghasilan kepada warga setempat. Warga di sana justru sebagian besar hidup dari pertanian. Mereka yang menggantungkan hidup dari laut itu hanya segelintir orang karena kondisi laut di sana memang tidak memungkinkan untuk orang mencari ikan di sana, menjadi nelayan. Maka dari itu, ini cukup unik,” jelas dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya