Soloraya
Senin, 14 Agustus 2023 - 16:37 WIB

Dijual Rp1 Miliar, Gibran Tak Berencana Beli Hyundai Ioniq 5 Bermotif Batik

Wahyu Prakoso  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hyundai Ioniq 5 motif batik yang dipamerkan di GIIAS 2023 di Jakarta. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO–Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka belum berencana membeli mobil listrik Hyundai Ioniq 5 bermotif batik kawung untuk mobil dinas maupun koleksi pribadi. Hyundai Ioniq 5 bermotif batik dijual Rp1 miliar.

Gibran menjelaskan unit Hyundai Ioniq 5 bermotif batik kawung sudah dipamerkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023, di ICE BSD, Kabupaten Tangerang sejak, Kamis (10/8/2023).

Advertisement

Gibran mengklaim desain mobil itu bagus. Namun, Gibran tidak berencana menjadikan Hyundai Ioniq 5 bermotif batik kawung sebagai mobil dinas.

“Kami tidak menganggarkan pembelian mobil dinas ya,” kata dia ditemui wartawan di Loji Gandrung, Senin (14/8/2023). Gibran juga tak berniat menjadikan Hyundai Ioniq 5 koleksi pribadi. Gibran berkelakar harga unit mobilnya mahal.

Berdasarkan keterangan tertulis dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul (KBRI) Seoul, mobil listrik Hyundai Ioniq 5 akan diproduksi dalam jumlah terbatas bagi para kolektor.

Advertisement

Mobil itu dijual pada kisaran harga Rp1 miliar. Prototipe Hyundai Ioniq 5 batik Indonesia dapat dilihat di booth Hyundai pada GIIAS 2023 di Hall 10 ICE BSD pada 11 – 20 Agustus 2023.

Peluncuran Ioniq 5 batik Indonesia merupakan inisiatif Duta Besar Indonesia untuk Korea Gandi Sulistiyanto untuk menandai babak baru dari 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Korea, khususnya kerja sama erat diantara dua sektor yaitu industri otomotif Korea dan ekonomi kreatif serta warisan budaya Indonesia.

Perayaan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Korea mengusung tema Closer Friendship, Stronger Partnership.  Mobil listrik dengan desain batik diharapkan dapat menjadi simbol persahabatan erat kedua negara.

Advertisement

“Untuk bangsa Indonesia, Batik tidak dipandang sebagai selembar kain, melainkan suatu Warisan Budaya Tak Bendawi yang telah tercatat di UNESCO sejak tahun 2009.  Batik adalah ikon sejarah dan peradaban Tanah Air dimana teknik dan motif Batik diwariskan dari generasi ke generasi. Di daerah pembuatan Batik, seperti Pekalongan dimana saya dilahirkan, Batik sebagai modalitas ekonomi kreatif telah beralih menjadi sumber penghidupan untuk Usaha Kecil dan Menengah setempat” ujar Dubes Sulis.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif