SOLOPOS.COM - S Tatang Afandi, pria Boyolali yang dikabarkan meninggal di Indramayu. Faktanya, S Tatang Afandi hingga kini masih hidup. (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI — Seorang pria asal Desa Tegalgiri, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali dikabarkan meninggal dunia di area persawahan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada Jumat (3/3/2023) malam. Padahal, pria tersebut masih hidup.

Dilansir dari berbagai sumber, mayat pria tersebut ditemukan dalam kondisi membusuk. Sehingga kepolisian setempat harus mengecek identitasnya lewat sidik jari.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Setelah dicek, keluar nama pria warga Dukuh Bulu, Desa Tegalgiri, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, S Tatang Afandi, 49.

Salah satu keluarga Tatang sekaligus seniman, Ki Dalang Wartoyo, mengungkapkan keluarga dan tetangga sempat gempar karena kabar tersebut.

Ia mengaku awalnya mendapatkan kabar Tatang meninggal dunia karena ditelepon dari Polsek Nogosari. Selanjutnya, Wartoyo diminta mengecek nama S Tatang Afandi sekaligus Nomor Induk Kependudukan (NIK).

“Kemarin itu ada laporan ditemukan mayat di Indramayu. Setelah dicek sidik jarinya, keluar nama S Tatang Afandi. Padahal Pak Tatang Afandi itu masih keluarga saya, masih Pak Lik,” jelasnya saat dihubungi Solopos.com, Selasa (7/3/2023).

Setelah mendapatkan informasi dari Polsek Nogosari, Wartoyo segera mengecek dan bertanya ke seluruh keluarga tentang kondisi Tatang.

Ia juga sempat berusaha menghubungi nomor handphone (HP) Tatang akan tetapi nomornya tidak aktif. Padahal, sepengetahuannya dan keluarga, Tatang pada saat itu bekerja di proyek di Kartasura, Sukoharjo.

“Setelah itu saya terus telepon lagi dan tersambung. Ternyata Pak Lik masih hidup dan sedang bekerja di proyek,” ujarnya.

Mengetahui pamannya masih hidup, Wartoyo lalu datang ke tempat kerja Tatang dan membuat video untuk bukti yang bersangkutan masih hidup.

“Saya cek KTP-nya ternyata NIK sama, nama, alamat semua sama. Video bukti untuk menerangkan Pak Lik saya masih hidup itu kemudian saya kirim ke Polsek Nogosari,” cerita dia.

Sementara itu, Tatang mengaku terkejut ketika dikabarkan meninggal dunia di Indramayu. Ia justru mendapatkan kabar dirinya meninggal saat dihubungi oleh Wartoyo.

“Kemarin itu saya sangat kaget setelah dihubungi Pak Dalang Wartoyo. Pak Dalang bilang kalau ada informasi saya meninggal di Indramayu. Padahal, saya enggak merantau ke Indramayu, saya juga masih hidup,” jelasnya.

Walaupun dikabarkan meninggal dunia, Tatang mengaku tetap bekerja. Ia hanya berharap dengan adanya kabar tersebut menjadi doa dan hikmah untuknya agar ia diberi umur panjang sebab ia masih hidup.

Ia juga berdoa agar dimudahkan dalam mencari rezeki untuk menafkahi keluarganya.

“Ya enggak apa-apa diisukan, semoga jadi doa baik untuk saya,” ujarnya singkat.

Sementara itu, Kapolsek Nogosari, AKP Riyanto, mengungkapkan dirinya memperoleh kabar dari Kapolres Karangampel, Indramayu, Kompol Eko Susilo, jika ditemukan seorang pria yang diduga warga Nogosari bernama S Tatang Afandi.

“Ditelepon Jumat kemarin, ditemukan sosok mayat di sawah area sana. Kemudian setelah dicek sesuai data itu, warga Dukuh Bulu, Desa Tegalgiri, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah,” ungkap Riyanto.

Mendapatkan informasi tersebut, tim Polsek Nogosari melakukan cek kondisi Tatang. Setelah dicek, ternyata Tatang masih dalam keadaan hidup.

Ia juga mengungkapkan berdasarkan keterangan keluarga, Tatang juga tidak pernah merantau.

“Mas Tatang itu tidak kemana-mana, keluarga menginformasikan bahwa pagi masih di rumah kemudian berangkat kerja di proyek d Kartasura. Setelah dicek di proyek, ternyata yang bersangkutan masih hidup segar bugar,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya