Soloraya
Kamis, 9 Juni 2022 - 12:45 WIB

Dikenal Sakral, Ternyata Ada Dayang Penunggu di Jembatan Mojo Solo

Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengendara kendaraan bermotor melintasi Jembatan Mojo, Solo, Rabu (18/5/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Penghubung Kota Solo di Pasar Kliwon dengan Mojolaban, Sukoharjo, Jembatan Mojo ternyata dikenal sakral. Bahkan, saking sakralnya, masyarakat diminta hati-hati bicara ketika berada di jembatan tersebut.

Hal ini diungkap oleh budayawan dari Kecamatan Pasar Kliwon, KRT Joko Wiranto. Dia mengatakan jembatan ini terdapat bangunan bersejarah, yakni gapura Keraton Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo.

Advertisement

Karena kesakralan itu, dia meminta untuk tidak berbicara sembarangan ketika ada di Jembatan Mojo, termasuk saat proyek rehabilitasi berlangsung.

Baca Juga: Sakral Lur! Dilarang Ngomong Sembarangan di Jembatan Mojo Solo

Advertisement

Baca Juga: Sakral Lur! Dilarang Ngomong Sembarangan di Jembatan Mojo Solo

“Hati-hati dalam berbicara karena dulunya [Jembatan Mojo Solo] tempat sakral. Imbauan saya berbuat dan berbicara santun [selama proses pembangunan]. Kalau tidak yang rugi teman-teman sendiri,” jelas dia, Selasa (7/6/2022) petang.

Menurut unggahan pengelola akun Instagram @misterisolo, jembatan yang dibangun pada 1985 ini dihuni oleh dayang.

Advertisement

Hal ini dikarenakan Jembatan Mojo Solo dibangun di daerah tepian sungai yang dekat dengan tempuran–pertemuan dari dua buah sungai yang menjadi sungai utama.

“Konon, masyarakat Jawa kuno percaya bahwa di setiap tempuran Bengawan Solo dihuni oleh dayang yang dipelihara oleh orang sakti untuk menjaga desa. Sampai sekarang banyak tetua kita percaya bahwa orang yang tenggelam di tempuran dikarenakan akibat tindakan tidak sopan ketika berada di sana. Sebaliknya di tempuran juga banyak orang yang dibantu untuk mencari ikan ketika sudah kula nuwun dahulu sebelum memancing di daerah tersebut,” ungkap dia.

Baca Juga:  Segini Harga Sneakers Teguh Prakosa Saat Jadi Plh Wali Kota Solo

Advertisement

Bukan hanya itu saja, area di bawah jembatan ini merupakan tempat yang digemari makhluk halus untuk tinggal sementara. Namun, mereka jarang menempati tempat ini secara permanen.

“Kebanyakan hanya untuk singgah sementara. Meskipun begitu ada beberapa sosok yang dipercaya sebagai penunggu asli kretek ini. Salah satunya ada sosok gendruwo besar yang bersemayam di pohon besar yang terletak di bawah timur jembatan. Sosok ini merupakan sosok yang jahil karena sering menampakkan diri untuk menakut-nakuti orang di lokasi sekitaran jembatan ini,” kata dia.

Baca Juga:  Hik, Wedangan, dan Angkringan, Mana yang Lebih Dulu Ada?

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif