SOLOPOS.COM - Dua warga mengambil air di kompleks "sumur tiban" di Gempol, Karanganom, Selasa (7/3/2017). (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Dinas Kesehatan Klaten akan memeriksa air sumur tiban di Gempol.

Solopos.com, KLATEN — Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten bakal menerjunkan tim guna meneliti air sumur tiban di Gempol, Kecamatan Karanganom. Penelitian tersebut untuk memastikan kondisi air sumur tiban tidak terkontaminasi bakteri.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Klaten, Cahyono, saat ditemui wartawan di Alun-alun Klaten, Minggu (12/3/2017), menjelaskan Dinkes bakal mengirim petugas khusus untuk mengambil sampel air sumur tiban di Gempol, Kecamatan Karanganom. “Kami akan menjalin kerja sama juga dengan Puskesmas Karanganom. Yang kami ambil sampel airnya lalu diteliti lebih lanjut. Biasanya air sumur itu kan perlu disaring terlebih dahulu sebelum diminum. Di Gempol itu, warga langsung mengonsumsi air sumur tiban tanpa dimasak atau diolah. Agar ke depannya tidak ada masalah, kami perlu memastikan di lapangan,” kata Cahyono.

Cahyono mengatakan Dinkes Klaten memiliki alat khusus untuk mendeteksi kejernihan dan kebersihan air. Hasil penelitian air sumur tiban di Karanganom dapat diketahui sesaat setelah penelitian berlangsung. “Begitu ada hasilnya, kami sosialisasikan ke masyarakat apa adanya,” katanya.

Disinggung tentang sudah adanya penelitian kandungan air sumur tiban di Gempol oleh tim dari UGM Yogyakarta, Cahyono mengaku perlu meneliti ulang air sumur tiban tersebut. Hal ini didasari semakin banyaknya peminum air sumur tiban di Gempol.

“Jangankan air sumur, air dalam kemasan yang dijual di pasaran itu terkadang ditemukan kandungan bakteri. Kami mengantisipasi hal itu jangan sampai terjadi. Kalau memang airnya bersih, jernih, dan sehat tidak masalah dikonsumsi lebih lanjut,” katanya.

Camat Karanganom, Slamet Samudra, mengatakan warga yang mengonsumsi air sumur tiban tak hanya dari Desa Gempol. Beberapa warga di luar Desa Gempol juga rutin mendatangi sumur tiban di Gempol guna mengambil air sumur tiban menggunakan galon.

“Kami tidak mempersoalkan warga di Karanganom langsung mengonsumsi air sumur tiban itu. Kenyataannya, hal itu sudah berlangsung beberapa tahun ini. Masyarakat yang minum langsung juga tidak sakit perut,” katanya.

Kepala Desa (Kades) Gempol, Nusanta Herlambang, mengatakan kandungan mineral air sumur tiban sangat tinggi. Hal itu sesuai penelitian oleh peneliti UGM Yogyakarta pada 2016. Selain memiliki kandungan mineral tinggi, total dissolved solids (TDS)-nya juga rendah.

“Sekarang kami menggratiskan penggunaan air itu. Tapi, ke depan kami akan menarik uang Rp2.000 per galon. Pengelolanya Badan Usaha Milik [BUM] Desa Tirta Tiban Barokah Gempol. Saat dijual kepada warga nanti, BUM desa akan membeli alat filter atau penyaring,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya