Soloraya
Senin, 22 Agustus 2022 - 15:54 WIB

Dikira Pengemis, Warga Sragen Ini Bawa Uang Sekarung untuk Beli Mobil

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Bangun Sari, Sragen Kulon, Sragen, Wardji, 69, bersama istrinya Asih, 59, berfoto di depan mobil barunya di depan rumahnya, Senin (22/8/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sempat dikira pengemis karena bawa karung, apa yang dilakukan Wardji, 69, Sabtu (20/8/2022), bikin sales diler mobil Daihatis PT Mandiri Zirang Utama Sragen geleng-geleng kepala. Karung yang dibawa warga yang tinggal di Kampung Bangunsari RT 002/RW 014, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan Sragen, Sragen itu ternyata berisi uang beragam pecahan untuk membeli mobil.

Uniknya lagi, Wardji datang ke diler di jalan Srageng-Ngawi, Pilangsari, Ngrampal, Sragen itu dengan cara jalan kaki sejauh sekitar 7 km.  Laki-laki itu dengan pakaian lusuh itu ingin membeli mobil All New Sigra  2022 seharga Rp180,4 juta.

Advertisement

Kisah unik itu diceritakan sales diler PT Mandiri Zirang Utama Sragen, Dezy Ais, 35, saat berbincang dengan wartawan, Senin (22/8/2022). Wanita yang karib disapa Ais itu menyampaikan awalnya Wardji datang pada Jumat (19/8/2022) untuk sekadar tanya-tanya tentang mobil dan harganya.

Oleh petugas keamanan ia pengemis dan sempat dikasih uang tetapi ditolak. Wardji datang ke diler  dengan jalan kaki dari rumahnya.

Advertisement

Oleh petugas keamanan ia pengemis dan sempat dikasih uang tetapi ditolak. Wardji datang ke diler  dengan jalan kaki dari rumahnya.

Baca Juga: Jalan Senyap Soemeini, Pejuang Wanita Nan Pemberani asal Sragen

“Prinsip kami semua tamu dilayani dengan baik. Pelanggan itu datang dan saya temani lihat-lihat mobil. Kemudian minta nomor telepon saya. Setelah itu pulang dan belum memberitahu kalau mau beli mobil,” ujar Ais.

Advertisement

Ais bercerita uang yang dibawa Wardji itu ada pecahan Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, Rp50.000, dan Rp100.000. Ia meminta bantuan pegawai administrasi untuk menghitung uang tersebut. Setelah dipastikan jumlahnya sesuai, Wardji akhirnya bisa membawa pulang mobil baru All New Sigra warna putih matik seharga Rp180,4 juta.

Baca Juga: Kisah Warga Bugel Klaten Lahirkan Sarjana-Bupati dari Jualan Es Puter

“Bapaknya itu tidak menawar sedikit pun,” sambung Ais.

Advertisement

Duduk di Lantai, Emoh di Kursi

Ia kemudian menceritakan kondisi Wardji. “Kalau rumah biasa saja. Beliau asal Brebes. Saya kira orang beli mobil pakai uang recehan itu hanya di televisi-televisi, ternyata saya ngalami sendiri.

Selama di diler ini tak mau duduk di kursi tetapi memilih duduk di lantai. Jadi menghitung uangnya ya di lantai,” katanya.

Berdasarkan kartu tanda penduduk (KTP), Wardji beralamat di wilayah Ngadirejo, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo tetapi kelahiran Brebes tahun 1953 yang lalu. Kebetulan Ais tidak bertanya pekerjaannya. Karena penampilannya yang lusuh, Ais mengatakan si bapak itu sampai bilang, “mbak, tidak gila melayani saya?”

Advertisement

Baca Juga: Krajan Sragen Gudangnya Fosil, Didesain Jadi Destinasi Wisata Baru

“Saya tidak membeda-bedakan dalam pelayanan ke konsumen,” ungkapnya.

Ais kemudian mengantarkan surat-surat terkait pembelian mobil baru itu ke rumah Wardji di kediamannya, Senin siang. Kedatangan Ais bersama wartawan disambut ramah oleh Wardji dan istrinya, Asih, 59, di rumah milik kakaknya yang sedang sakit.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif