SOLOPOS.COM - Plt Kepala BPBD Wonogiri Teguh Setiyono bersama petugas PJT I mengecek pintu spillway di Waduk Gajah Mungkur, Kamis (16/2/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Perum Jasa Tirta (PJT) I mengurangi debit air keluar atau outflow Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri ke Sungai Bengawan Solo baik melalui pintu limpasan (spillway) maupun ke turbin PLTA menjadi 230 m3/detik pada Minggu (19/2/2023) pagi.

Pada sisi lain, wilayah pemukiman di Wonogiri yang sempat tergenang banjir kini sudah surut. Kendati begitu, masyarakat tetap perlu waspada dan diminta tidak beraktivitas di sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Debit air WGM yang dilepas melalui pintu spillway dapat berubah-ubah bergantung curah hujan di hulu sungai yang masuk ke waduk. Kepala Sub Divisi Jasa Tirta III/1 PJT I, Fendri Ferdian, mengatakan Bidang Jasa Air dan Sumber Air (ASA) III PJT I sempat menambah debit air limpasan dari waduk melalui pintu spillway dan turbin PLTA hingga 280 m3/detik.

Debit air itu kemudian dikurangi pada Minggu pukul 06.45 menjadi 230 m3/detik dengan perincian 50 m3/detik dari turbin PLTA dan 180 m3/detik melalui pintu spillway. Menurut Fendri, pengurangan atau penambahan debit air di pintu WGM Wonogiri ke Sungai Bengawan Solo menyesuaikan elevasi atau tinggi muka air waduk.

Jika elevasi tinggi maka lepasan yang dikeluarkan semakin banyak. Sebaliknya, jika elevasi di waduk berkurang maka lepasan air tampungan ke Sungai Bengawan Solo juga akan dikurangi.

Informasi yang diperoleh Solopos.com, elevasi Bendungan WGM saat debit air yang keluar melalui pintu spillway dikurangi pada Minggu pukul 06.45 WIB setingi 136,7 meter soerabaia haven vloed peil (mshvp).

Sementara pada Minggu pukul 13.40 WIB elevasi waduk sudah menurun jadi 136,69 mshvp. Angka itu menunjukkan status elevasi level siaga kuning.

Debit Air Pos Jurug

Sebagai informasi ada tiga status level elevasi, yaitu siaga hijau dengan elevasi sebesar 135,3 mshvp, siaga kuning 136 mshvp, dan siaga merah 137,2 mshvp. “Elevasi waduk mulai turun dan mengurangi genangan air di Kelurahan Giritirto,” kata Fendri saat diwawancarai Solopos.com, Minggu.

Sementara itu, debit air di Bengawan Solo Pos Jurug, Jebres, Solo, setelah debit air di pintu spillway WGM Wonogiri dikurangi pada Minggu pagi setingi 503,116 m3/detik dan pada pukul 13.50 WIB sebesar 461,985 m3/detik dengan elevasi 81,99 mshvp dengan status di bawah level siaga hijau atau aman.

Status level siaga di Bengawan Solo Pos Jurug dibagi menjadi tiga, yaitu siaga hijau dengan elevasi sebesar 82,99 mshvp, siaga kuning 83,98 mshvp, dan merah 84,98 mshvp.

Elevasi Sungai Bengawan Solo di Pos Jurug sempat mencapai level siaga merah yaitu 84-86 mshpv dengan debit air sekitar 870-1.100 m3/detik pada Rabu-Jumat (15-17/2/2023). Pada saat yang sama debit air limpasan dari WGM sebesar 250-280 m3/detik.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Teguh Setiyono, mengatakan sudah mendapatkan informasi dari awal terkait pengurangan lepasan debit air WGM melalui pintu spillway dari PJT I.

Teguh menginformasikan beberapa lingkungan di Giritirto dan Giripurwo yang sempat terendam banjir pada Rabu dan Kamis pun sudah surut. “Tadi pagi tinggal dua rumah yang masih ada genangan air. Lainnya sudah surut,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya