SOLOPOS.COM - IJ, 16, melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Mapolres Sragen, Senin (9/5/2016). Pelajar SMA yang baru lulus UN itu tidak terima dengan anggota Front Pembela Islam (FPI) yang telah menghinanya dengan kata-kata kotor. (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Siswi SMA Sragen melaporkan FPI ke polisi.

Solopos.com, SRAGEN — IJ, 16, siswi SMA Sragen melaporkan Front Pembela Islam (FPI) ke Polres Sragen, Senin (9/5/2016), karena merasa dihina oleh salah satu anggota ormas tersebut. Menanggapi hal itu FPI menyatakan akan melaporkan balik.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Peristiwa yang dialami IJ terjadi saat FPI membubarkan acara perayaan kelulusan SMA di Alun-Alun Sasana Langen Putra Sragen, Minggu (8/5/2016). Warga Ngrampal, Sragen, itu merasa dihina oleh anggota FPI dengan sebutan l**** yang berarti wanita jalang atau pekerja seks komersial (PSK).

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) FPI Soloraya Choirul mempersilakan IJ melapor ke polisi. Meski demikian, FPI juga berencana melaporkan balik panitia penyelenggaran perayaan kelulusan UN di Alun-Alun Sasana Langen Putra itu.

”Silakan lapor saja. Nanti kita juga akan melapor balik. Tidak masalah kok,” kata Choirul saat dihubungi via telepon ketika dihubungi Solopos.com.

Saat ditanya alasan di balik rencana melaporkan panitia ke polisi, Choirul belum bisa memastikan. ”Nanti saja. Saya tidak mau berandai-andai. Lihat perkembangan saja. Yang jelas, mereka itu menyelenggarakan kegiatan itu fungsinya itu apa?” jelas Choirul.

Sebagaimaan diberitakan Solopos.com sebelumnya, IJ mengisahkan hinaan itu disampaikan salah satu anggota FPI yang mengenakan sorban dan bertongkat. Hinaan itu didapat sesaat setelah IJ tengah berfoto selfie di tengah kerumunan siswa lain. ”Saat saya sedang selfie, dia datang menghampiri saya. Dia bilang, kamu ngapain di sini nak? Pulang saja! Kamu di sini mau jadi apa? Mau jadi l****e?” kata IJ menirukan perkataan salah satu anggota FPI bersorban di kepala dan bertongkat itu.

Merasa dihina, IJ lalu memberanikan diri bertanya maksud dari perkataan anggota FPI itu. Dia tidak terima dihina dengan kata l****e di hadapan ratusan siswa yang merayakan kelulusan UN.

“Saya bilang, Bapak ini siapa? Bapak presiden? Apa maksud bapak mengatakan itu kepada saya? Bapak tidak pantas mengatakan itu pada saya. Saya tidak mendapat jawaban, tapi saya sempat didorong-dorong lalu dipisah oleh teman saya,” jelas IJ.

Sebelum menghina IJ anggota FPI itu juga menyebut penyelenggaran kegiatan itu kurang ajar. Bahkan, anggota FPI itu juga menyalahkan pemerintah di balik perayaan kelulusan UN itu. “Biadap. Kamu itu dirusak oleh pemerintah,” kata anggota FPI itu sambil berlari mengusir kerumunan siswa sebagaimana yang terekam dalam video yang diunggah di media sosial.

Perayaan kelulusan itu diselenggarakan dalam rangka pembuatan video klip salah satu album kompilasi dari musisi lokal Sragen yang prakarsai Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora). Kegiatan itu akhirnya bubar meski proses pengambilan video menggunakan drone baru akan dimulai. Rangkaian kegiatan itu di antaranya bakti sosial.

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya