Solopos.com, SUKOHARJO — Jembatan gantung senilai Rp10,8 miliar di Desa Tambakboyo, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo, telah rampung dibangun. Namun demikian masyarakat tidak diperbolehkan berswafoto atau selfie di jembatan tersebut.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sukoharjo, Suyadi, mengatakan, Jembatan gantung di Desa Tambakboyo itu hanya bisa dilewati pengendara sepeda motor dan pejalan kaki. Menurut dia, jumlah daya tampung beban jembatan maksimal 40 orang.
Suyadi menuturkan masyarakat tidak diperbolehkan bergerombol dan berhenti di tengah jembatan. “Dalam waktu dekat, kami bakal memasang papan berisi larangan berhenti maupun berswafoto di jembatan. Kami sangat menaruh perhatian pada aspek keamanan jembatan,” ujar dia, Sabtu (5/2/2022).
Baca juga: Kawat Seling Lepas, Jembatan Tambakboyo Tawangsari Sukoharjo Ambrol
Baca juga: Kawat Seling Lepas, Jembatan Tambakboyo Tawangsari Sukoharjo Ambrol
Menurut Suyadi, secara umum pengerjaan jembatan gantung telah rampung. Tim teknis telah mengecek konstruksi jembatan yang dikerjakan oleh kontraktor pelaksana dari CV Tunjung Jaya asal Kabupaten Karanganyar itu.
Pengecekan juga dilakukan pada kekuatan dan daya tampung jembatan. “Proyek jembatan tahap pertama diserahkan kepada pejabat pembuat komitmen pada 7 Februari [2022],” kata dia. Suyadi menjelaskan jembatan gantung itu bakal diresmikan oleh Bupati Sukoharjo, Etik Suryani.
Baca juga: Telan Dana Rp10 Miliar, Segini Kekuatan Jembatan Gantung Sukoharjo
Seperti diberitakan sebelumnya, jembatan gantung Tambakboyo yang tengah dibangun ambruk menjelang perayaan malam pergantian tahun tepatnya 31 Desember 2021.
Kala itu, pekerja menyeting kawat seling yang menghubungkan kedua tiang pancang jembatan. Saat diseting, seling terlepas yang mengakibatkan jembatan gantung ambruk di dasar sungai.
Keberadaan jembatan itu sangat dinanti-nanti oleh warga sekitar. Selama pembangunan berlangsung, warga enam dusun di Desa Tambakboyo harus mengambil jalan memutar melewati wilayah Kabupaten Klaten untuk mengurus keperluan administrasi di Kantor Kecamatan Tawangsari maupun untuk belanja kebutuhan sehari-hari.
Baca juga: Rampung Dibangun, Ini Jembatan Gantung Senilai Rp10 Miliar di Sukoharjo
Warga Dusun Blerong, Desa Tambakboyo, Kecamatan Tawangsari, Sardiman, mengatakan pembangunan jembatan merupakan impian masyarakat sejak puluhan tahun lalu.
“Kami sudah mengidam-idamkan jembatan permanen di Sungai Bengawan Solo. Saat pertemuan masyarakat, aspirasi itu berulang kali mencuat dan disampaikan kepada pemerintah,” kata dia.
Berita ini telah disunting ulang karena terdapat kesalahan pada redaksi. Mohon maaf.