Soloraya
Kamis, 29 Desember 2022 - 00:04 WIB

Dilelang 2023, GOR Gayam Sukoharjo Bisa Tampung 3.000 Orang

Magdalena Naviriana Putri  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rancang Bangun Rinci (Detail Engineering Design/DED) Gedung Olah Raga (GOR) di Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo Kota. (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO – Kembali dilelang pada awal 2023, calon Gedung Olah Raga (GOR) di Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Sukoharjo, Jawa Tengah diprediksi menampung sekitar 3.000 orang.

Analis Kebijakan Bidang Kepemudaan Dinas Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sukoharjo, Dwi Yulianto mengatakan pembangunan GOR yang sempat tertunda akan siap dilelang kembali Januari atau Februari 2023 mendatang.

Advertisement

“Estimasi proses lelang fisik biasanya sekitar satu bulan, pada Januari-Februari awal atau pertengahan ditargetkan kontrak fisiknya sudah selesai. Setelah itu dari kontrak tersebut dihitung mundur 10 bulan sehingga ditargetkan pada akhir November atau awal Desember 2023 pembangunan diharapkan selesai,”  kata Dwi Yulianto kepada wartawan, Rabu (28/12/2022).

Dwi mengatakan GOR tersebut akan dibangun di atas lahan berukuran 2,5 hektare.

Baca Juga: Tertinggi, GOR Type B Sukoharjo Senilai Rp50,3 Miliar Dilelang Lagi Tahun 2023

Advertisement

Sementara gedung induk rencananya akan dibangun dengan luas 3.600 meter persegi.

Menurut Dwi, GOR juga akan dilengkapi dengan lapangan sepak bola meski ukurannya tidak standar.

Selain itu juga akan dilengkapi dengan ruang-ruang untuk perkantoran atau sekretariat.

Baca Juga: Tol Lingkar Luar Solo Disebut Tak Bisa Atasi Macet dalam Kota, Hanya Mengurangi

Advertisement

“Didalam GOR akan bisa digunakan untuk bulu tangkis, basket dan lain sebagainya. Lalu, di luar akan ada tempat parkir dan lapangan sepak bola. Jadi, pagu Rp54.015.000.000 itu sudah termasuk semuanya, berikut pagar kelilingnya,” katanya.

Diakui Dwi, sedianya GOR dibangun sejak 2021 lalu namun ada refokusing anggaran.

Kemudian akan dibangun pada 2022 tapi gagal lelang karena pihak ketiga tidak ada yang memenuhi kualifikasi.

Baca Juga: Jalur Tol Luar Solo Masih Dikaji, Sebagian Wilayah di Sukoharjo bakal Terdampak

Advertisement

“Tahun 2022 ini gagal karena pihak ketiga tidak memenuhi kualifikasi. Kami memang sangat hati-hati dalam pembangunan ini,” kata Dwi.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Sukoharjo, Setyo Aji Nugroho, menyerahkan sepenuhnya proyek GOR Tipe B kepada Wakil Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) di Sukoharjo.

Proyek GOR Tipe B senilai Rp50,3 miliar sempat mengalami penundaan pembangunan pada 2022 karena gagal dalam pelelangan.

“Sempat tertunda pada 2022 karena gagal lelang, dan dilelangkan kembali pada 2023, namun sudah mulai dilelangkan lagi 2022 akhir.

Advertisement

Baca Juga: Jual Rokok Ketengan Dilarang, Pengusaha Rokok Kudus: Enggak Masalah

Harapannya nanti sudah kontrak pengerjaannya,” kata pria yang akrab disapa Aji saat ditemui Solopos.com, Selasa (27/12/2022) di Menara Wijaya lantai Tujuh.

Saat ditanya terkait alasan kegagalan lelang GOR Tipe B, Aji mengatakan hal tersebut merupakan kewenangan dari UKPBJ.

“Karena yang melelangkan bagian UKPBJ itu kewenangan mereka, pemenangnya siapa baru dikirim ke sini [Dispora]. Kewajiban kami mengirim dokumen untuk dilelangkan. Dokumennya sudah sampai UKPBJ,” lanjut dia.

Baca Juga: Bocah Sukoharjo Meninggal di Kubangan dekat Galian C, 300-an Warga & PSHT Demo

Melalui data yang dihimpun Solopos.com melalui situs https://lpse.sukoharjokab.go.id, sebanyak 90 peserta sempat mengikuti pelelangan untuk mengerjakan proyek pembangunan.

Advertisement

Berdasarkan situs tersebut, proyek GOR Tipe B milik Dispora Sukoharjo menjadi proyek pemerintah Kabupaten Sukoharjo dengan Pagu anggaran tertinggi dari 10 proyek lain yaitu mencapai Rp50,3 miliar.

Alasan pembatalan proyek GOR Tipe B yang tertulis dalam situs tersebut karena setelah dilakukan evaluasi ulang, tidak ada peserta tender yang lulus evaluasi dokumen penawaran.

Baca Juga: Korban Kecelakaan Sepeda Motor vs Mobil di Tawangmangu Editor TATV

Selain itu, jika dilakukan tender ulang pada 2022, secara teknis jangka waktu pelaksanaan pekerjaan tidak mencukupi.

Biaya pelaksanaan pembangunan proyek Dispora tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan kode rencana umum pengadaan (RUP) 34567141.

Sesuai dengan perencanaan Dispora, GOR Tipe B seluas 2,4 hektare akan memuat fasilitas olahraga berupa lapangan yang bisa difungsikan untuk berbagai macam olahraga.

“Kalau GOR, lapangannya nanti bisa untuk badminton, futsal, voli, basket. Nanti di dalam satu area untuk macam-macam lapangan, tidak terpisah,” lanjut dia.

Baca Juga: Gultik, Kuliner Menggelitik Sukoharjo yang Populer di Jakarta

Diberitakan sebelumnya, pembangunan GOR Tipe B oleh Dispora menjadi urutan pertama dengan proyek pagu tertinggi senilai Rp50,3 miliar, disusul proyek pebangunan Taman Budaya Sukoharjo oleh Disdik senilai Rp14,2 miliar dan pembangunan tempat parkir Setda senilai Rp12,4 miliar.

Sementara, pembangunan Jembatan Bleki 1 dan 2 di Bendosari, Sukoharjo, menjadi proyek dengan pagu tertinggi keempat berdasarkan RKA APBD Sukoharjo 2023.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif