Soloraya
Rabu, 7 September 2022 - 12:42 WIB

Dilema Ojol Pasca Naiknya Harga BBM, Operasional Naik Tapi Tarif Masih Tetap

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para driver ojol berkumpul di pangkalan di Jalan Urip Sumoharjo Sragen Tengah, Sragen, Rabu (7/9/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Para pengemudi atau driver ojek online (ojol) turut terdampak naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) lantaran biaya operasional naik tetapi tarif tidak berubah.

Mereka khawatir bila tarif naik akan banyak pelanggan yang pergi. Tapi, kalau tarif tidak dinaikkan maka tidak akan menutup biaya operasional. Dilema itulah yang dihadapi para driver ojol yang bisanya hanya bertahan dengan situasi yang ada.

Advertisement

“Operasional menjadi naik karena harga BBM naik. Biasanya sehari cukup dengan bensin Rp20.000 tetapi sekarang pascakenaikan harga BBM harus beli bensin minimal Rp30.000 per hari. Sementara pendapatan tidak bertambah karena tarif pelanggan belum dinaikan,“ jelas driver ojol asal Karangudi, Ngrampal, Sragen, Purwanto, 32, saat ditemui Solopos.com di Sragen Tengah, Kecamatan Sragen, Rabu (7/9/2022).

Dia mendengar wacana tarif akan dinaikan tetapi belum tahu kapan. Saat ini penghitungan tarif berdasarkan jarak, antara 0-4 km ongkosnya  Rp7.200/orang. Sedangkan untuk tarif antar makanan, jelas dia, dengan jarak 0-2 km Rp6.400/paket dan antara 2-4 km nilainya Rp8.000/paket.

Baca Juga: Hari Ini, Kementerian Perhubungan Umumkan Tarif Ojek Online

Advertisement

“Tarif itu yang diterima ojol belum termasuk biaya operasional bensin. Bagi driver yang rumahnya dalam kota lebih irit. Tetapi bagi driver yang jauh sampai Gondang maka biaya operasionalnya semakin naik,“ kata pria yang sudah tiga tahun menjadi driver ojol tersebut.

Purwanto menerangkan penghasilan driver ojol tergantung pada bagus tidaknya reputasi akun mereka. Semakin bagus reputasi akun sangn driver ojol maka penghasilannya bisa tinggi dan sebaliknya. Dia mengatakan ada robot yang membaca akun para driver ojol.

Sepekan terakhir ini  order terbanyak yang bisa didapat Purwanto per hari adalah  22 order. Dengan order sebanyak itu ia bisa mendapat penghasilan Rp150.000/hari. Namun terkadang sehari hanya bisa mendapat 5-6 order.

Advertisement

Baca Juga: Pemkab Karanganyar Siapkan Bantuan Tunai untuk Pengemudi Ojek dan Angkuta

Hal tak jauh berbeda dialami driver ojol lain, Surono, 39. Warga Jurangjero, Kecamatan Karangmalang, Sragen, ini order terbanyaknya dalam sepekan terakhir adalah 22 pesanan.

“Tetapi ada teman sesama driver ojol dalam sehari hanya dapat satu order juga ada, yakni Rp6.400. Pendapatan itu tidak menentu. Kalau tarif nanti dinaikan jangan-jangan pelanggannya berkurang. Sekarang orang mau mengeluarkan uang itu masih pikir-pikir juga,“ katanya.

Selama ini mereka juga belum mendapatkan informasi tentang adanya kompensasi BBM dari pemerintah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif