SOLOPOS.COM - Papan kepemilihan tanah aset PT KAI di Lingkungan Gerdu, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Selasa (7/2/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — PT KAI Daerah Operasional (Daop) 6 Yogyakarta segera memetakan ulang aset lahan milik perusahaan tersebut di Wonogiri. Pemetaan dilakukan bekerja sama dengan Kantor Pertanahan dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri.

Kepala Daop 6 Yogyakarta, Agus Dwinanto Budiadji, mengatakan pemetaan aset lahan dilakukan untuk memastikan aset mana saja yang merupakan milik PT KAI di tiga kecamatan di Kota Sukses. Tiga kecamatan itu meliputi Selogiri, Wonogiri, dan Baturetno.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pemetaan dilakukan di lahan PT KAI yang dimanfaatkan warga baik untuk hunian, komersial, hunian campur, nonkomersial, maupun sosial/keagamaan. Pemetaan dimulai pekan depan selama sebulan.

Tim pemetaan terdiri atas petugas dari PT KAI, Kantor Pertanahan Wonogiri, dan Pemkab Wonogiri. Ada dua tim pemetaan dan pendataan ulang aset lahan PT KAI di Wonogiri. Satu tim untuk wilayah Selogiri dan Wonogiri dan satu tim lain wilayah Baturetno.

Pemetaan aset lahan untuk memperjelas aset mana saja dimanfaatkan warga di Wonogiri. “Pemetaan ini untuk memperjelas, mungkin ada warga yang ragu apakah ini lahan KAI atau bukan. Batas-batasnya mana, ini agar clear dan clean. Kami terbuka, makannya kami gandeng Kantor Pertanahan juga,” kata Agus saat ditemui Solopos.com di Stasiun Wonogiri, Selasa (13/3/2023).

Data sementara jumlah keluarga yang memanfaatkan aset lahan PT KAI sekitar 1.200 keluarga di Selogiri, Wonogiri, dan Baturerno. Agus menegaskan tidak akan ada penggusuran atau penertiban rumah warga yang memanfaatkan aset lahan PT KAI.

Terutama mereka yang berada di lahan nonoperasional. Warga hanya memiliki hak sewa kepada PT KAI. Mereka tidak berhak memiliki dengan cara apa pun termasuk membeli. Sistem penyewaan dilakukan dengan cara kontrak berjangka. 

Setelah pemetaan aset lahan di Wonogiri selesai, diharapkan tidak ada lagi oknum-oknum yang mengaku dari PT KAI dan menarik biaya sewa secara manual kepada pemanfaat aset seperti yang pernah terjadi dan sempat jadi masalah.

Tidak Ada Penggusuran

Pembayaran sewa lahan akan dilakukan secara virtual atau online. “Setiap kontrak sewa, akan masuk database. Jadi semua sudah terdata. Kami punya data kontrak semua,” ucap dia. Data yang diperoleh Solopos.com, panjang lintasan rel kereta api di Wonogiri mencapai 29,3 km.

 “Sebelumnya kan enggak jelas. Ada yang ditarik sewa ada yang enggak. Bahkan ada yang enggak bayar sampai tahunan. Kalau saya bayar terus tiap tahun.” 

Perinciannya, panjang lintasan operasional 9,3 km, panjang lintas nonoperasional 20 km, dan panjang lintasan terdampak waduk 9,3 km. Selain itu, luas aset lahan PT KAI di Wonogiri mencapai kurang lebih 1,2 juta meter persegi.

Sebelumnya, pemanfaat aset lahan PT KAI di Wonogiri, Andreas Warto, menyambut baik rencana pemetaan ulang aset PT KAI di Wonogiri. Hal itu justru akan memperjelas status pengelolaan aset PT KAI oleh warga. Dia berharap setelah pemetaan itu selesai, sistem pembayaran sewa lebih tertata. 

 “Sebelumnya kan enggak jelas. Ada yang ditarik sewa ada yang enggak. Bahkan ada yang enggak bayar sampai tahunan. Kalau saya bayar terus tiap tahun,” ucap Warto saat ditemui Solopos.com di rumahnya belum lama ini.

Sebagai informasi, pemanfaatan aset PT KAI sempat bermasalah. Sejumlah pemanfaat lahan menunggak sewa puluhan juga hingga ratusan juta rupiah. Hal itu karena mereka tidak membayar dan tidak ditarik sewa.

Permasalahan itu selesai setelah ada audisensi PT KAI dengan pemanfaat lahan di tiga kecamatan tersebut. Selain itu ada memorendum of understanding (Mou) antara Pemkab Wonogiri dan PT KAI. 

Ada lima poin MoU yang disepakati antara lain pemutihan biaya tunggakan sewa dan sewa lahan mulai dihitung 2022. Kemudian tidak ada penggusuran kepada pemanfaat aset lahan PT KAI di Wonogiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya