SOLOPOS.COM - Pentas rutiin Wayang Orang Sriwedari yang digelar di Gedung Wayang Orang (GWO) Sriwedari, Kamis (4/5/2023). (Solopos.com/Mutiara Adinia Soelaiman).

Solopos.com, SOLO — Penonton Wayang Orang Sriwedari Solo makin diminati anak muda dan sejumlah pengunjung dari luar Kota Solo.

Hal itu disampaikan Koordinator Wayang Orang Sriwedari, Didik, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (4/5/2023).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Fenomena penonton muda ini terlihat saat libur Lebaran. Saat Lebaran lalu mencapai 200 lembar per pentas. Padahal, biasanya hanya sekitar 70 lembar per pentas. Kala itu pembeli tiket nonton wayang mayoritas anak muda dan sejumlah tamu dari luar kota.

“Sementaraa, saat weekend [penonton] akan lebih banyak dibandingkan penjualannya mencapai 100 pengunjung lebih,” kata Didik.

Ketika ditanya soal jumlah pengunjung secara pasti, Didik mengatakan tidak bisa diprediksi.

“Kalau jumlah pengunjung itu ya tidak bisa di kira-kira, pernah itu tiba-tiba datang empat bus dari luar kota yang mau menonton Wayang Orang Sriwedari,” jelas Didik.

Tiket masuk untuk menonton wayang di GWO seharga Rp.10.000 per orang. Didik mengklaim angka tersebut memang tergolong murah.

“Segala fasilitas seperti kostum, rias wajah, dan kebersihan di tanggung oleh Pemerintah Kota jadi harga tiket sangat terjangkau,” kata Didik.

Saat ini ada sekitar 71 orang anggota yang menjadi pemain Wayang Orang Sriwedari. Mereka terdiri atas 34 pemain wayang, 18 pengrawit, dan sisanya pada bagian yang lain.

Selama ini pembagian tema ataupun judul pertunjukan dikomandoi langsung oleh Didik. Ia mengatakan tema favorit pengunjung biasanya yang mempunyai unsur jenaka seperti Punakawan.

Setiap menjelang liburan, Didik bakal membuatkan banyak tema jenaka supaya menarik banyak penonton.

Didik menjadi anggota Wayang Orang Sriwedari sudah sejak 2006. Selama 17 tahun bekerja, ia mengaku senang dan nyaman meskipun pulang dini hari.

“Sehabis pentas, setiap malam itu kami harus mandi buat bersihin sisa makeup, tapi ya gapapa namanya kerja. Saya juga senang bisa menghibur banyak masyarakat,” ujar Didik.

Didik berharap Wayang Orang Sriwedari semakin mendapat dukungan dari Pemerintah Kota. Khususnya soal pembangunan gedung baru yang sempat dijanjikan sebelum pandemi Covid-19.

Ia juga berharap para pemain di GWO yang masih menjadi pekerja kontrak makin sejahtera.

Penggemar Wayang

Pengalaman menarik nonton wayang disampaikan mahasiswa Solo, Fauzi, 20. Penggemar berat wayang ini mulai menonton pertunjukan Wayang Orang Sriwedari pada November 2022.

Ia mendapatkan informasi mengenai pentas wayang tersebut dari unggahan Tiktok. Kali pertama menonton, ia langsung terkagum-kagum pada pertunjukan wayang orang tersebut.

Dia merasakan kuatnta nilai seni tradisi dikarenakan bangunan yang berdiri sejak 113 tahun yang lalu itu belum banyak mendapat sentuhan renovasi.

“Pertunjukan yang sangat totalitas mulai dari pencahayaan, suara, seting panggung, para pemain dan atributnya semua sempurna,” ujar Fauzi dengan menggebu-gebu.

Saking seringnya menonton pertunjukan Wayang Orang Sriwedari, ia mengenal dekat hampir semua pemain dan penjaga tiket.

Harga tiket yang sangat murah membuat ia ketagihan dan mengharuskan paling tidak satu pekan sekali untuk menonton wayang orang sriwedari.

Pertunjukan yang sangat berkesan bagi Fauzi adalah ketika Lakon Ontoseno.

“Lakon Ontoseno itu benar-benar ambles di panggung itu, benar enggak bohong jadi ditengah-tengah panggung itu ada lubang ditutupi gitu, nanti waktu ada tokoh yang keluar dari tanah lubangnya itu kebuka terus tokohnya itu bisa turun sendiri ke lubang itu,” ujar Fauzi.

Fauzi berpesan untuk anak-anak muda seusianya untuk tidak malu melestarikan budaya Jawa, justru malu ketika budaya Jawa diakui oleh negara lain.



“Tidak harus ikut tampil di panggung, ikut menonton dan share di media sosial Instagram itu juga sudah andil dalam melestarikan budaya,” jelas Fauzi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya