SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
KLATEN — Kalangan guru bersertifikat kompetensi di Kabupaten Klaten gelisah menanggapi permintaan pembelian laptop sebagaimana disarankan Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten.
Salah seorang guru yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku mendengar permintaan pembelian laptop itu dalam sosialisasi yang digelar di Kantor Kecamatan Karangnongko, Sabtu (2/2/2013). Menurutnya, dalam sosialisasi itu disebutkan bahwa rencana pembelian laptop itu merupakan bagian dari upaya peningkatan kompetensi seorang guru yang sudah besertifikat kompetensi.
“Laptop itu katanya sudah di-instal program khusus untuk menunjang kompetensi guru. Dengan begitu, guru harus membeli laptop yang sudah disiapkan nantinya,” ungkap guru tersebut.
Guru lain yang juga tak ingin disebutkan namanya mengakui seorang guru besertifikat kompetensi dituntut mampu mengoperasikan laptop. Kendati demikian, dia keberatan jika harus membeli laptop baru yang sudah di-instal program khusus itu.
“Kebetulan saya sudah punya laptop. Daripada harus membeli laptop lagi, lebih baik cukup meng-instal program yang dimaksud itu,” ujar wanita yang mengajar di salah satu sekolah dasar di Karangnongko itu.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Muzayin, mengaku belum mengetahui perihal sosialisasi permintaan pembelian laptop itu. Kendati demikian, dia menilai keahlian atau kemahiran mengoperasikan laptop wajib hukumnya bagi guru besertifikat kompetensi. Menurutnya, kemahiran mengoperasikan laptop itu bagian dari peningkatan kompetensi guru.
Hal senada juga disampaikan Kepala Disdik Klaten, Pantoro. Dia menegaskan bahwa permintaan pembelian laptop itu tidak bersifat wajib.