SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sri Mulyani, menaburkan bunga ke makam Bupati pertama Klaten di kompleks makam Dukuh Kauman, Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes, Kamis (27/7/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Bupati Klaten, Sri Mulyani, bersama jajaran pejabat Forkopimda ziarah ke sejumlah makam leluhur, Kamis (27/7/2023). Kegiatan itu menjadi rangkaian peringatan Hari Jadi ke-219 Kabupaten Klaten.

Selain Bupati, ziarah diikuti Wakil Bupati Yoga Hardaya, Ketua DPRD Hamenang Wajar Ismoyo, Ketua Pengadilan Negeri, Ketua Pengadilan Agama, perwakilan Kejaksaan Negeri, Komandan Kodim 0723/Klaten. Kemudian Wakapolres Klaten serta kepala OPD dan camat di Klaten.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ziarah diawali ke makam Kiai Melati di Sekalekan, Kelurahan Klaten, Kecamatan Klaten Tengah. Setelah itu dilanjutkan ke makam Panembahan Agung, Bupati pertama KRT Mangun Nagoro, serta Bupati kedua KRT Soerodirjo di kawasan kompleks makam Kajoran di Dukuh Kauman, Desa Jimbung, Kalikotes.

Dari Kalikotes, ziarah makam leluhur berlanjut ke Makam Sunan Pandanaran di Desa Paseban, Bayat, Klaten. Lalu ke makam Bupati ketiga di Desa Semangkak, Kecamatan Klaten Tengah.

Seusai ziarah ke Makam Sunan Pandanaran, rombongan beristirahat sembari menikmati nasi tumpeng, ingkung, jenang, dan aneka hidangan tradisional lainnya di pendapa kompleks makam.

Selain ziarah, Mulyani menyerahkan bantuan ke pengurus atau juru kunci makam dan warga sekitar di setiap lokasi ziarah. Mulyani menjelaskan kegiatan ziarah ke makam leluhur itu sudah menjadi tradisi yang dilakukan saban tahun menjelang peringatan Hari Jadi Klaten.

“Pertama ke makam Eyang Melati, beliau sosok cikal bakal Klaten. Kemudian ini ke makam bupati pertama, selanjutnya ke Makam Sunan Pandanaran dan berikutnya ke makam bupati ketiga,” jelas Mulyani.

“Ini sebagai wujud syukur dan terima kasih kepada Allah SWT dan berikutnya kepada pendahulu Klaten yang tentunya sudah menorehkan pembangunan di Klaten. Kami panjatkan doa semoga arwah para pendahulu Klaten diberikan ampunan dan diterima di sisi Allah,” imbuhnya.

Tema yang diusung pada Hari Jadi ke-219 Klaten yakni Saiyeg Saeka Praya. Tema berbahasa Jawa itu bermakna semangat gotong rotong, bahu membahu dengan tekad yang kuat menuju tujuan yang sama.

“Saya tidak mungkin bisa sendiri membangun Klaten tetapi seluruh unsur yang ada harus terlibat, bersatu untuk gotong royong. Masyarakat sudah luar biasa di masa pandemi bekerja sama dengan pemerintah. Saat ini kita pulih bersama, bangkit pascapandemi bergandengan tangan membangkitkan perekonomian,” jelas Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya